Idul Adha 2021

Dalil Hadis Keutamaan Puasa Sunah 9 Hari di Bulan Zulhijah, Termasuk Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Berikut penjelasan dalil hadis anjuran amalan 10 hari pertama di bulan zulhijah yakni puasa sunah 9 hari di bulan zulhijah berikut keutamaannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Pixabay
Ilustrasi puasa sunah 9 hari di bulan zulhijah 

6 Zulhijah

Pada ke 6, adalah hari kemenangan para nabi dalam berjuang menegakkan Tauhid.

Keutamaan hari ini juga seorang hamba yang berpuasa memperoleh rahmat Allah SWT.

7 Zulhijah

Adapun pada hari ke tujuh adalah hari ditutupnya pintu neraka jahanam.

Selain itu, hamba yang berpuasa di hari ke 7 Zulhijah terhindar dari 30 pintu kesulitan dan akan dibuka 30 pintu kemudahan.

Demikian itulah keutamaan puasa Zulhijah tanggal 1-7 menjelang Idul Adha.

Baca juga: Hukum Orang Kaya yang Mampu Tapi Tak Berkurban Apakah Berdosa? Begini Dalil Hadis dan Penjelasannya

Puasa Tarwiyah

Keistimewaan atau keutamaan puasa Tarwiyah dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.

Selain itu, mengerjakan puasa ini juga memiliki keutamaan agar mendapat keberkahan hidup dan amal ibadah yang dilipatgandakan.

Puasa Tarwiyah bernilai hukum ghairu muakkad, tapi jika mampu maka dapat dikerjakan.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Zulhijah.

Puasa Arafah

Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah, artinya berdasarkan kalender masehi dilaksanakan pada Kamis 30 Juli 2020.

Puasa Arafah bernilai hukum sunah muakkad (sangat dianjurkan).

Puasa Arafah memiliki keutamaan karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.

Oleh karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.

Tak heran bila kaum muslim meninggalkan puasa Arafah ini dinilai akan mendapat rugi.

Keutamaan puasa Arafah dapat menghapus dosa tak hanya satu tahun, tapi juga menghapus dosa tahun sebelum dan tahun sesudahnya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis shahih.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda: “Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim).

Dijelaskan lagi dalam hadis Tirmidzi dan Ibnu Majah.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّى أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

Puasa hari Arafah, sesungguhnya aku berharap kepada Allah, Dia menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah; shahih).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved