Bukan Covid-19, Penyakit Ini Sudah Merenggut Nyawa di Ciamis, Kasusnya Terus Meningkat

Di tengah mengkhawatirkannya angka kasus penularan Covid sehingga diperlakukannya PPKM Darurat, di Ciamis dua bulan terakhir penyakit DBD juga naik

Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
web
ilustrasi pasien sedang dirawat- Di tengah mengkhawatirkannya angka kasus penularan Covid sehingga diperlakukannya PPKM Darurat, di Ciamis dua bulan terakhir penyakit DBD juga naik. 

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Di tengah mengkhawatirkannya angka kasus penularan Covid sehingga diperlakukannya PPKM Darurat, di Ciamis dua bulan terakhir penyakit demam berdarah (DBD) juga meningkat.

Warga diharapkan waspada,  menggingat kasus DBD di Ciamis sudah merenggut nyawa. Pada bulan Mei lalu, satu kasus DBD berujung dengan kematian.

Menurut Kabid P2P Dinkes Ciamis, dr H Bayu Yudiawan MM kepada Tribun Jumat (2/7)total kasus DBD di Ciamis selama tahun 2021 sampai Rabu (30/6) mencapai 82 kasus. Diantaranya satu kasus meninggal.

Baca juga: DBD Masih Mengintai Warga Tasikmalaya, Sudah 7 Orang Meninggal Sejak Januari

Dengan rincian pada bulan Januari (11 kasus), Februari (5 kasus), Maret (6), April (7), Mei (24 kasus, 1 meninggal),  dan Juni (29).

Ke-82 kasus DBD yang terjadi selama tahun 2021 sampai akhir Juni tersebut paling banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ciamis (12 kasus), Cikoneng (8 kasus), Handapherang (8), Imbanagara (7) maupun wilayah kerja Puskesmas Baregbeg (7 kasus).  DBD ini lebih banyak menyerang warga usia 15 sampai 44 tahun (43 orang) dan diatas usia 44 tahun (26) orang. Dengan rincian jenis kelamin, laki-laki (41 kasus) dan perempuan (41 kasus).

Bila dibandingkan dengan kasus DBD pada bulan yang sama di tahun 2020, kasus DBD tahun 2021 menurun sangat drastis.

Sekedar pembanding kasus DBD di Ciamis tahun 2020, mulai Januari (268 kasus, 3 meninggal), Februari (375 kasus, 1 meninggal), Maret (311 kasus), April (106), Mei (96), Juni (113), Juli (72), Agustus (48), September (34), Oktober (22), Novembe r (10) dan Desember (12 kasus). Tiga bulan pertama tahun 2020, Ciamis masuk zona merah tiga besar kasus DBD di Jabar. Mulai April, kasusCovid-19 mulai terjadi di Ciamis, angka DBD pun terus menurun.

Setelah setahun masa pandemi, dua bulan terakhir, kasus DBD di Ciamis mulai meningkat.

Mei ada 24 kasus dengan satu kematian dan Juni dengan 29 kasus.

Baca juga: Tak Hanya untuk DBD, Jambu Biji Punya Banyak Manfaat Lain, dari Kontrol Diabetes sampai Jaga Jantung

Dikhawatirkan kasus DBD meningkat, tidak hanya karena kondisi cuaca .

Tetapi kewaspadaan warga lebih terkosentrasi ke Covid.

Khawatir lalai dengan ancaman penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk aedes agypti tersebut.

Terlebih saat ini tenaga dan pikiran para nakes di tiap puskesmas dan rumah sakit lebih terkuras untuk menangani Covid-19.

“Masyarakat jangan sampai abai. Di Ciamis kasus DBD juga mulai meningkat dua bulan terahir ini,” ujar Kabid P2P Dinkes Ciamis dr H Bayu Yudiawan MM.

Langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi penularan DBD, katanya tentu dengan langkah gerakan  PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan  3 M Plus.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved