Dimintai Uang Rp 12 Juta dan Jatah Narkoba per Hari, Pemilik Kafe Ini Beri Pelajaran pada Wartawan

Jurnalis yang juga pimpinan media online lokal di Siantar itu tewas kehabisan darah setelah ditembak.

Editor: Ravianto
HO / Tribun Medan
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Simanjuntak saat memaparkan kasus tembak mati wartawan media online Mara Salem Harahap alias Marsal di Siantar, Kamis (14/6/2021) 

Kapolda mengatakan para pelaku dijerat dengan Pasal 340 subsidair 338 Jo Pasal 55-56 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman terberat pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.

Sujito
Sujito ()

Perlu diketahui, Sujito sendiri selain dikenal sebagai pemilik tempat hiburan malam, juga dikenal sebagai eks Calon Wali Kota Pematangsiantar pada tahun 2015.

Ia maju melalui  jalur calon perseorangan dan menamakan tim pemenangannya Tim Sujito-Djumadi (SUJUD).

Sujito dan pasangannya Djumadi mendapatkan nomor urut satu dalam undian di KPU Pematangsiantar.

Salah satu momen Sujito di muka publik adalah saat acara Debat Penajaman Visi Misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Pematangsiantar di Sapadia Hotel 12 November 2016.

Para bakal calon ditanyakan tentang ikon kota Pematangsiantar yang kemudian dihubungkan dengan pengembangan sektor wisata.

Seorang paslon menekankan potensi patung Dewi Kwan Im dengan statusnya sebagai patung Dewi Kwan Im terbesar di Asia Tenggara.

Sujito memiliki pandangan yang berbeda.

Baca juga: Bahas RUU Otsus Papua, Legislator PAN Minta Pemerintah Libatkan Berbagai Kementerian

Ia mengatakan  akan membangun Tugu Raja Sangnaualuh sebagai identitas budaya yang asli dari kota Siantar.

“Ketika Sujito-Djumadi nanti dikaruniai oleh yang maha kuasa, diberkati menjadi pasangan Walikota Pematangsiantar, bukan (patung) Dewi Kwan Im yang kita buat ikon, karena Dewi Kwan Im orang sudah kenal itu adalah tertinggi di Asia Tenggara.

Kita akan membangun Patung Raja Sangnaualuh, sepanjang 25 meter tingginya untuk Ikon Kota Pematangsiantar supaya orang bisa mengenal sejarah asli kota Siantar,” kata Sujito pada saat itu.

Namun, langkah Sujito menjadi Walikota Pematangsiantar gagal usai Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mengumumkan hasil pindai Formulir C1 dimana Paslon Hulman Sitorus-Hefriansyah memperoleh persentase jumlah suara terbanyak yaitu 55,03 persen kemudian disusul oleh Wesley Silalahi-Sailanto dengan jumlah perolehan 23,69 persen, Teddy Robinson Siahaan-Zainal Purba 17,55, dan Sujito 3,7 persen di posisi bontot.

Senjata Buatan AS

Irjen Pol Panca Simanjuntak menjelaskan senjata api yang dipakai menembak Marsal Harahap adalah pabrikan Amerika.

Nomor senjata tidak terdaftar sebagai aset TNI atau Polri sehingga pihak kepolisian masih mencari tahu asal senjata tersebut.

"Itu senjata pabrikan. Nomor registernya jelas, buatan Amerika.

Senjata pabrikan belum tentu masuk dengan benar dan milik kesatuan.

Tolong dicatat baik-baik, bisa saja ini masuk dari penggelapan dan perdagangan ilegal.

Ini tidak teregister di kesatuan. Nomor registernya ada, dan ini akan kami dalami terus," kata Irjen Pol Panca Simanjuntak.  (vic/tribun-medan.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved