Tak Harus Ke Rumah Sakit, Ridwan Kamil Minta Desa Atau Kelurahan Punya Ruang Isolasi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong desa dan kelurahan di Jabar memiliki ruang isolasi untuk pasien COVID-19

istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau RSUD Sayang Cianjur dan ruang isolasi Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong desa dan kelurahan di Jabar memiliki ruang isolasi untuk pasien COVID-19 bergejala ringan sampai sedang.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, memastikan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di ruang isolasi desa dan kelurahan akan tetap mendapatkan perawatan dan pemantauan dari dokter maupun tenaga kesehatan.

Fasilitas ruang isolasi pun dipastikan memadai.

Baca juga: RSUD Bekasi Sudah Dirikan Tenda Darurat, Pasien Covid-19 Terus Berdatangan

"Kalau ringan dan sedang dirawatnya di desa saja, yaitu di puskesmas atau ruang isolasi yang sudah ada," kata Kang Emil usai meninjau RSUD Sayang Cianjur, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021).

"Seluruh desa sudah wajibkan punya ruang isolasi, nanti dipantau oleh puskesmas dan kepala desa. Kalau dia gejalanya ringan sedang, tidak usah ke rumah sakit," katanya.

Sebelum meninjau RSUD Sayang Cianjur, Kang Emil lebih dulu meninjau ruang isolasi Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Ruang isolasi berupa rumah tersebut memiliki fasilitas yang cukup memadai.

Baca juga: Unpad Bantah Punya Apartemen yang Akan Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19, Sebut Itu Asrama

"Anggarannya dari dana desa sekitar 8 persen diperuntukan bagi penyediaan ruang isolasi. Tadi memastikan desa-desa di Jabar punya ruang isolasi sehingga tidak semua yang terkonfirmasi positif COVID-19 harus ke rumah sakit," tambahnya.

Menurut Kang Emil, keberadaan ruang isolasi di setiap desa dan kelurahan dapat menekan tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19.

Mengingat masih ada pasien bergejala ringan dan sedang menjalani isolasi di rumah sakit, seperti di RSUD Sayang Cianjur.

"Setelah kami bedah ternyata sebagian adalah pasien yang sebenarnya tidak perlu dirawat di rumah sakit karena gejalanya ringan dan sedang," tuturnya.

Selain itu, Kang Emil pun mengapresiasi RSUD Sayang Cianjur yang telah mengonversikan 40 persen dari total kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19.

"BOR saya titip dibawah angka 60 persen jadi kalau sudah menjelang 70 persen keterisiannya, maka ditambahi kapasitasnya menjadi 30-40 persen seperti di RSUD Sayang ini," katanya.

Baca juga: 4 Minggu Terakhir Kasus Covid-19 di Jabar Naik 110 Persen, DKI 3 Kali Lipat, PPKM Mikro Dioptimalkan

Kang Emil mengatakan, kombinasi penguatan ruang isolasi di desa dengan penambahan kamar di rumah sakit menjadi cara terbaik Jabar dalam mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

"Kombinasi penguatan perawatan dengan ruang isolasi di desa dan kelurahan akan menjadi unggulan Jabar dalam menyelesaikan kedaruratan ini," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved