Anggota DPRD Sumedang Prediksi Jumlah Positif Covid-19 di PT Kahatex Lebih Banyak, Minta Lakukan Ini

Ketua Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi, tak kaget jika ada sekitar 300 orang karyawan PT Kahatex positif Covid-19.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Pixabay
Ilustrasi virus corona - Ketua Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi, tak kaget jika ada sekitar 300 orang karyawan PT Kahatex positif Covid-19. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Ketua Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi, tak kaget jika ada sekitar 300 orang karyawan PT Kahatex yang berlokasi di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, positif Covid-19. 

Bahkan di dalam prediksinya, jumlah yang diketahui positif itu seharusnya lebih besar jika dihitung dari jumlah pekerja.

"Sejak awal sudah terprediksi. Anggaplah 30 ribu karyawan, angka yang diketahui kini berarti hanya satu persen. Saya prediksi bahkan bisa lebih dari hanya satu persen," kata Rahmat kepada TribunJabar.id, melalui sambungan telepon, Selasa (22/6/2021) malam.

Menurutnya, jumlah yang membeludak itu karena faktor testing yang masif.

Pengetesan yang terus dilakukan akan pula terus menguak banyaknya karyawan PT Kahatex yang positif Covid-19. 

"Yang OTG (orang tanpa gejala) yang belum tes berpotensi saling menularkan ke sesama karyawan. Dan ini mesti jadi peringatan bagi Satgas Penanganan Covid-19 Kahatex," kata dia.

Warning ini mesti dijawab oleh Satgas Covid-19 PT Kahatex dengan segera berkoordinasi dengan Satgas Kabupaten Sumedang.

Pun dengan Satgas Kabupaten Bandung.

Sebabnya, karyawan PT Kahatex tersebar banyak di dua wilayah itu. 

Baca juga: Ratusan Karyawan PT Kahatex Sumedang Terkonfirmasi Positif Covid-19, Lonjakan Terjadi Usai Lebaran

Standar operasional prosedur tentang koordinasi itu pun mesti jelas.

Jika fasilitas kesehatan milik PT Kahatex menemukan karyawan positif Covid-19, hingga kini belum ada jalur yang jelas untuk mengomunikasikannya dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah. 

"Ada keluhan, seorang karyawan dites di PT Kahatex dan dinyatakan positif sehingga harus isolasi mandiri. Tetapi, karyawan itu harus meminta surat keterangan isolasi dari puskesmas tempat dia tinggal, pun surat yang sama ketika isolasi berakhir. Ini kan hubungannya bagaimana?" katanya. 

Jika fasilitas kesehatan milik PT Kahatex terus melempar hasil tes ke fasilitas kesehatan pemerintah, tentu pemerintah akan kewalahan.

Karena, yang dimaksud penanganan Covid-19 bukan hanya testing, tetapi juga tracing dan treatment

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved