Kisah Jenderal dan Tentara Siliwangi di Balik Masjid Witono di Ciamis yang Berarsitektur Unik
Bangunan Masjid Nurul Yaqin yang berada di sisi Jalan Raya Ciamis-Kawali menyimpan sejarah kemerdekaan RI.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS - Bangunan Masjid Nurul Yaqin yang berada di sisi Jalan Raya Ciamis-Kawali Km 5 tak jauh dari komplek RS Dadi Keluarga -tersebut terlihat memang sederhana.
Tapi siapa sangka masjid yang berlokasi persis di Dusun Sukaharja Rt 01 RW 01 Desa Petir Hilir Kecamatan Baregbeg Ciamis punya latar belakang sejarah yang kental dengan perjuangan kemerdekaan dan Tentara Siliwangi.
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Ditemukan di 7 Kecamatan di Karawang, Sudah 21 Orang Tertular
Arsiteknya pun unik. Bentuk bangunannya berupa segi lima, yang dalam istilah Bahasa Jawa disebut “limasan”.
Tidak ada tiang tengah, tidak ada tiang dalam ruang dalam masjid. Sajadah bebas menghampar, shaf untuk salat tidak terhalang oleh tiang.
Beban atapnya tertumpu pada tiang-tiang dan dinding yang bediri di atas pondasi berbentuk segi lima tersebut.
Warga setempat maupun kalangan masyarakat Ciamis menyebutnya dengan Masjid “Witono”.
“Terkenalnya masjid ini disebut Masjid Witono. Karena memang dibangunnya oleh Pangdam Siliwangi (waktu itu) Mayjen AJ Witono. Dibangun tahun 1971, seperti yang tertera di prasasti,” ujar Ketua DKM Masjid Nurul Yaqin Desa Petir Hilir, Hendra Ebo kepada Tribun Senin (21/6).
Awalnya masjid tersebut hanya musola, atau istilah setempat disebut tajuk yang berada di dekat kolam di sisi Jalan Raya Ciamis-Cirebon tersebut. Tajuk tersebut dibangun oleh seorang anggota TNI tahun 1964.
Pada 1971, atas inisiatif Panglima Kodam VI/ Siliwangi, kini Kodam III Siliwangi, Mayjend A.J Witono S, musola tersebut dirombak total dibangun jadi sebuah masjid. Pembangunannya melibatkan anggota TNI dari Kodam Siliwangi.

Bangunan masjid yang diprakarsai oleh Mayjen Antonius Josef Witono Sartono tersebut diresmikan tanggal 5 Oktober 1971 bertepatan dengan HUT ABRI.
Baca juga: Di Bandung, Rumah Ambruk Lalu Terbawa Arus Sungai Seusai Hujan Deras Disertai Petir
Pada prasasti yang terpasang di dinding depan masjid tertera dengan jelas. Bahwa masjid Nurul Yaqin tersebut merupakan persembahan Pangdam VI/Siliwangi Mayjen TNI AJ Witono sebagai balas budi kepada masyarakat atas jasa bantuannya pada waktu perang kemerdekaan. Kata-kata tersebut tertulis di prasasti dalam ejaan lama.
“Masjid ini didedikasikan pada jasa masyarakat yang sudah membantu dalam perjuangan kemerdekaan. Petir hilir ini dulu memang merupakan basis perjuangan kemerdekaan. Basis perjuangan Tentara Siliwangi,”, katanya.
Uniknya Masjid Nurul Yaqin tersebut menurut Hendra Ebo, dibangunan oleh seorang Jenderal TNI yang beragama katolik dan mendedikasikannya untuk kepentingan ibadah umat Islam.
Tidak hanya membangun masjid, pada waktu mendiang Mayjend AJ Witono juga membangun Madrasah Nurul Falah di dusun dan RT yang sama.
Baca juga: Rumah Ambruk dan 26 Ruas Jalan di Kota Bandung Tergenang Banjir Seusai Hujan Deras Disertai Petir