Keterisian Tempat Tidur untuk Pasien Covid di Bandung Raya Tertinggi di Jabar, Ada yang di Atas 100%
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat atau Pikobar, angka keterisiannya sudah mencapai 86,18 persen pada 16 Juni 2021.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persentase keterisian tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit di Bandung Raya menjadi yang paling penuh se-Jawa Barat. Padahal sebelumnya, biasanya didominasi kawasan Bodebek.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat atau Pikobar, angka keterisiannya sudah mencapai 86,18 persen pada 16 Juni 2021. Dari 2.814 tempat tidur, 2.425 di antaranya sudah terisi.
Di Kota Bandung contohnya, di RS Santo Borromeus yang memiliki kapasitas 140 tempat tidur, sudah terisi 142 tempat tidur atau 101,43 persen. Hal ini disebabkan di IGD terdapat 13 pasien Covid-19, dari kapasitas 6 tempat tidur.
Sedangkan ruang perawatan kategori hijau, terdapat 114 tempat tidur yang terisi dari kapasitas 117 tempat tidur, di ruang kategori merah 4 tempat tidur terisi semua, dan di ICU dari 12 tempat tidur, tinggal 1 yang masih kosong.
Kepala Biro Humas & Marketing RS Santo Borromeus, E Lilis Suwidaningsih, mengatakan, memang kapasitas tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) RS Santo Borromeus sudah di atas 100 persen.
"Sesuai data Kemenkes, sampai saat ini BOR Covid-19 masih di atas 100 persen," kata Lilis melalui ponsel, Kamis (17/6/2021).
Padahal beberapa hari sebelumnya, rumah sakit tersebut telah menambah kapasitas tempat tidur perawatan Covid-19 dari 120 menjadi 140 tempat tidur.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Kematian Positif Covid-19, RSUD Ciereng Subang Pesan Stok 300 Peti Mati
"Dari 120 sekarang sudah 133. (Jumlah penanganan) 142, dihitung dengan jumlah pasien yang dirawat di isolasi IGD, makanya hitungannya menjadi 100 persen lebih," katanya.
Pihak rumah sakit pun, katanya, mendirikan tenda di depan rumah sakit untuk ruang tunggu pasien. Hal ini untuk membuat protokol kesehatan tetap diterapkan maksimal di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama RS Santo Borromeus Chandra Mulyono menyatakan pihaknya siap untuk menambah tempat tidur sebagai tempat rawat inap isolasi untuk pasien Covid-19 antisipasi lonjakan kasus.
“Kami sudah menyiapkan tempat rawat inap isolasi, kemudian menyiapkan sumber daya manusia, alat kesehatan. Saat ini kami memiliki 120 bed bagi pasien Covid-19, ini masih ada ruang untuk ditambah sampai dengan 159 bed sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19," ujar Chandra.
Rumah sakit lainnya di Bandung Raya yang memiliki keterisian tinggi adalah RSU Bungsu yang memiliki BOR 100 persen dari kapasitas 7 bed, RSU Santosa Hospital Bandung Central dengan keterisian 97,96 persen dari total 49 tempat tidur, kemudian RS Paru Rotinsulu yang keterisiannya 96,47 persen, dari kapasitas 85 tempat tidur terisi 82.
Di RS Kebonjati yang memiliki 81 tempat tidur, terisi 77 di antaranya atau terisi 95,06 persen. Kemudian di RSU Advent yang memiliki 107 tempat tidur terisi 101 di antaranya. Di RSU Immanuel dari kapasitas 116 terisi 109 tempat tidur, dan di RSU Bhayangkara Sartika Asih dari 80 tempat tidur sudah terisi 74 di antaranya.
Baca juga: Kasus Covis-19 Melonjak, Kendaraan Pengangkut Limbah Medis Covid-19 Juga Ditambah
Di Kabupaten Bandung, di RSUD Al Ihsan, dari kapasitas 171 tempat tidur terisi 158 di antaranya, di RSUD Majalaya dari 60 tempat tidur terisi 46, di RSU AMC dari 43 tempat tidur terisi 35, dan di RSUD Soreang dari 29 tempat tidur terisi 28.
Di Kabupaten Bandung Barat, RS Cahya Kawaluyan dengan BOR 54 sudah terisi 49, di RSUD Lembang dari BOR 31 terisi 22, di RSUD Cililin dari 24 tempat tidur sudha terisi semua. Di Kota Cimahi, di RS Dustira dengan BOR 229 sudah terisi 186, di RSUD Cibabat dari BOR 71 terisi 52, dan di RS Mitra Kasih dari BOR 59 terisi 56.