Virus Corona di Jabar

Bandung Raya Akan Terapkan WFH Lagi, Ridwan Kamil Tegaskan Dampak Nekat Mudik Lebaran

Emil mengatakan pengetatan kegiatan masyarakat kembali ini adalah konsekuensi dari peningkatan kasus Covid-19 di Bandung Raya.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Istimewa/tribunnews.com
Pos penyekatan mudik lebaran 2021 di perbatasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, jebol oleh ribuan pemudik, Kamis (13/5/2021) dini hari. Rumah sakit di Bandung Raya dan Bodebek, katanya, merasakan dampak aktivitas libur Lebaran, yaitu mengalami lonjakan pasien Covid-19 yang meminta dirawat. 

Melonjak

Seperti sejumlah daerah lainnya di Jawa Barat, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung juga  melonjak pascaLebaran.

Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) mencatat, kasus aktif di Kota Bandung hingga Sabtu (12/6) berjumlah 1.102 atau meningkat 118 kasus dari hari sebelumnya.

Sedangkan total kasus terkonfirmasi mencapai 20.753 atau meningkat 152 kasus.

Peningkatan pun terjadi untuk data kasus pasien meninggal, di mana saat ini mencapai 365 orang atau meningkat dua orang dari hari sebelumnya.

Lima kecamatan di Kota Bandung menjadi penyumbang kasus aktif terbesar. Kecamatan Arcamanik dengan 75 kasus, disusul Kecamatan Rancasari (72 kasus), Kecamatan Bandung Kidul (71 kasus), Kecamatan Buahbatu dan Bandung Kulon, masing-masing 66 kasus.

Untuk tingkat kelurahan, Cipamokolan mencatat kasus aktif tertinggi yakni 38 kasus. Disusul Cisaranten Kulon (34 kasus), Cipadung Kidul (32 kasus), Sekejati (31 kasus), Mengger (30 kasus) dan Antapani Kidul (30 kasus).

Pasien meninggal per kecamatan, Kecamatan Batununggal menjadi wilayah tertinggi, dengan jumlah 26 orang, disusul Kecamatan Regol, 23 orang, Cibeunying Kidul, 22 orang, Kiaracondong, 21 orang, serta Kecamatan Arcamanik dan Bandung Kulon, masing-masing, 18 orang. (syarif abdussalam/cipta permana)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved