Gempa Bumi Terkini

BARUSAN Terjadi Gempa Bumi di Meulaboh, Pusatnya di Laut, Bermagnitudo 4,9, Ini Unggahan BMKG

Terjadi peristiwa gempa bumi pada Sabtu (12/6/2021) dini hari pukul 02.13 WIB.

Penulis: Giri | Editor: Giri
istimewa
ILUSTRASI - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 itu terjadi di laut, tepatnya berada 38 kilometer barat daya Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu (12/6/2021) dini hari. 

TRIBUNJABAR.ID - Terjadi peristiwa gempa bumi pada Sabtu (12/6/2021) dini hari pukul 02.13 WIB.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 itu terjadi di laut, tepatnya berada 38 kilometer barat daya Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam.

Titik koordinat gempa berada di 3,92 LU-95,86 BT.

Pusat gempa berada di kedalaman 30 kilometer.

Lindu dirasakan di Naganraya untuk MMI III dan Gayo Lues untuk MMI II.

Berikut unggahan Twitter @infoBMKG:

Gempa Mag:4.9, 12-Jun-21 02:13:47 WIB, Lok:3.92 LU, 95.86 BT (Pusat gempa berada di laut 38 km barat daya Meulaboh), Kedlmn:30 Km Dirasakan (MMI) III Naganraya, II Gayo Lues #BMKG.

Penjelasan tentang skala MMI

Dalam peristiwa gempa bumi, kita mengenal beberapa istilah tertentu.

Satu di antaranya adalah MMI.

MMI merupakan modified Mercalli intensity.

Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Baca juga: 30 Gempa Bumi Magnitudo 5,0 ke Atas Terjadi di Indonesia Sejak 30 Januari, Bulan Ini Sudah Dua Kali

Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta 4 Maret 2021, Andin Beri Kejutan kepada Al soal Liburan, Elsa Sedang Gundah

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Baca juga: Pelatih Persib Ingatkan Risiko Cedera Pemain di Piala Presiden 2021, Sudah Tawarkan Format Berbeda

VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

Baca juga: Unpad Akan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Anhui, Saat Ini Sedang Cari Relawan

Baca juga: Tulang Belulang Ditemukan di Dalam Mobil yang Terbenam di Parit, Tak Ada Identitas sebagai Petunjuk

XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Selain MMI juga ada skala intensitas gempa (SIG) BMKG.

Ada lima pembagian dalam skala ini.

I yang diwakili warna putih yang diskripsi sederhanyanya tidak dirasakan (skala MMI I-II).

II warna hijau yang didiskripsikan dirasakan (skala MMI III-V).

III warna kuning, dengan diskripsi kerusakan ringan (skala MMI (VI).

IV dengan warna jingga, kerusakan sedang dengan skala MMI VII-VIII.

V diwakili warna merah dengan diskripsi kerusakan berat. Jika disetarakan dengan skala MMI berada di IX-XII.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved