Santri Asal Indramayu Kabur dari Ponpes di Magelang, Ditemukan Kebingungan di Jalan Kabupaten Kendal
Saiful Bahri (15), santri asal Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kabur dari pondok pesantren.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Saiful Bahri (15), santri asal Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kabur dari pondok pesantren.
Ia kabur bersama dua santri lainnya, Imam Ghozali (16) dan Tegar (15), yang merupakan santri asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Ketiganya diketahui melarikan diri dari Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, karena diduga tidak betah, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Kepala Kanwil DJPb Jabar Sebut Pencairan Gaji ke-13 untuk ASN sudah mencapai 89 persen.
Niat melarikan diri dari pondok pesantren itu justru membuat ketiganya harus luntang-lantung di jalanan.
Mereka kehabisan ongkos saat hendak menuju Kabupaten Pekalongan, rumah tempat tinggal salah satu santri tersebut.
Berbekal uang Rp 200 ribu mereka menumpang bus dari Magelang dan hanya sampai di tengah jalan.
Dari sana, ketiganya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki hingga sampai ke wilayah Kabupaten Kendal.
"Di Kabupaten Kendal ketiganya ditemukan luntang-lantung dan diselamatkan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kendal," ujar Ketua PMI Kabupaten Indramayu, Mulya Sedjati, kepada Tribuncirebon.com, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum Positif Covid-19, Begini Situasi Pontren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasik
Masih diceritakan Mulya Sedjati, saat kabur itu, mereka tidak membawa apa pun.
Semua barang ditinggal di pondok pesantren.
Selama di perjalanan, mereka diketahui juga harus kehujanan saat menempuh perjalanan dengan berjalan kaki.
Beruntung, saat itu, ada relawan PMI Kabupaten Kendal yang menemukan ketiganya.
Ketika ditemukan, ketiga santri tersebut dalam kondisi kebingungan dan kelelahan.
Para relawan saat itu lalu mengantar ketiganya ke Kabupaten Pekalongan, tujuan para santri tersebut kabur ke kediaman salah satu santri.