Mengenang 100 Tahun Soeharto, Mbak Tutut Buat Postingan Soal Presiden RI Ke-2 Itu, Netizen Ucap Doa

Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
KOMPAS/PAT HENDRANTO
Presiden Soeharto saat dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden pada 27 Maret 1968. 

Soeharto kemudian mengecek apakah Tien merasakan sakit pada tubuhnya.

Namun, Tien mengaku tidak merasa sakit dan hanya mengeluh sesak napas.

"Bapak tanya maya yang sakit. Ibumu bilang, 'ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah napas pak (hanya susah napas pak)," kata Soeharto.

Soeharto kembali bertanya apakah dada Tien sakit tapi sang istri tetap menjawab tidak.

Masih sesak napas, Tien dibaringkan di tumpukan bantal yang agak tinggi.

Soeharto kemudian memanggil ajudan untuk menyiapkan ambulans.

Keadaan Tien membuatnya harus segera dibawa ke rumah sakit.

Tien yang mengeluhkan sesak napas itu terjadi dini hari sekitar pukul 03.00.

Kemudian Soeharto melanjutkan ceritanya, "Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi Allah berkehendak lain."

Setelah itu, Soeharto terdiam dan mengakhiri ceritanya pada Tutut.

Tutut tidak kuat membendung tangisnya.

Cerita detik-detik Tien wafat itu membantah kabar bahwa ia meninggal karena ditembak.

Baca juga: Seokarno Ditodong Pistol Saat Setujui Supersemar? Awal Orde Baru, Kekuasaan Beralih pada Soeharto

Soeharto Terpukul

Soeharto dikenal sebagai The Smilling General atau jenderal yang tersenyum, namun ada peristiwa saat ia menangis begitu pilu.

Peristiwa itu adalah saat Tien Soeharto meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved