Simak, Ini Jenis Gas yang Keluar dari Semburan Lumpur di Desa Cipanas Cirebon

Petugas Kementerian ESDM memeriksa kandungan gas di semburan lumpur di Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Ahmad Imam Baehaqi
Kondisi semburan lumpur yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Petugas Kementerian ESDM memeriksa kandungan gas di semburan lumpur di Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.

Mereka tampak menggunakan alat gas detector yang diikat pada batang bambu sepanjang kira-kira tiga meter. Selanjutnya alat tersebut dicelupkan ke dalam genangan air yang meluap-luap di kolam semburan.

Petugas Kementerian ESDM, Jul Fadly, mengatakan, pengecekan itu merupakan skrining cepat untuk mengetahui kandungan gasnya.

Baca juga: Tragis, Balita di Ciamis Tewas Kesetrum Listrik Saat Beri Makan Ayam

"Tapi, alat ini bisa mengukur unsur gas yang keluar dari semburan," kata Jul Fadly saat ditemui di lokasi semburan, Sabtu (5/6/2021).

Ia mengatakan, dari hasil skrining itupun diketahui sedikitnya ada 3 unsur gas dari semburan tersebut. Di antaranya, karbondioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan sulfur dioksida (SO2).

Pihaknya juga mengambil sampel gas di semburan untuk diteliti lebih lanjut di laboraturium. Pasalnya, gas detector hanya mendeteksi lima unsur gas, sehingga tidak mendetail seperti pemeriksaan di laboraturium.

"Kami harus mengecek di lab untuk memastikan kandungan gasnya apa saja," ujar Jul Fadly.

Baca juga: Cerita Warga Palestina di Bandung ke Oded dan Istrinya: Kami Ingin Merdeka dan Kami Harus Berjuang

Ia juga turut mengambil sampel lumpur di sekitar lokasi semburan untuk memiksa kandungan batuannya. Hal itu diperlukan untuk mengecek gas yang keluar dari semburan telah melewati batuan apa saja yang berada di bawah permukaan tanah.

Staf Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik, mengatakan, semburan lumpur di Kabupaten Cirebon itu muncul sejak puluhan tahun lalu. Bahkan, ia mengetahui keberadaan semburan lumpur tersebut dari penuturan orang tuanya.

Baca juga: Soal Keracunan Gas Caustic Soda, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 Disanksi Pemkab Karawang

"Kalau warga di sini menyebutnya sebagai Kawah Garuda Jaya ," kata Yayan Ahmad Sidik saat ditemui di lokasi semburan, Rabu (2/6/2021).

Ia mengatakan, semburan lumpur di Cirebon itu kerap digunakan sebagai lokasi pengobatan penyakit kulit. Biasanya, warga cukup mengoleskan air yang bercampur lumpur dari semburan itu ke bagian tubuhnya.

Menurut dia, ada juru kunci yang biasa mendampingi warga saat hendak melakukan pengobatan penyakit kulit di Kawah Garuda Jaya . Namun, juru kunci tersebut telah meninggal dunia beberapa tahun lalu dan hingga kini belum ada pengganti yang menjaga Kawah Garuda Jaya.

"Pada 2014, lokasi semburan lumpur disebut Kawah Garuda Jaya ini sempat ditutup, tapi sekarang muncul lagi," ujar Yayan Ahmad Sidik.

Baca juga: Ini Persyaratan Mendaftar PPPK Posisi Guru di Kota Cirebon

Yayan menyampaikan, kemunculan semburan yang baru terjadi kira-kira sejak empat bulan lalu. Bau belerang terasa menyengat hidung saat berada di sekitar lokasi Kawah Garuda Jaya itu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved