Perajin Tahu dan Tempe di Tasikmalaya Produksi Lagi Mulai Hari Ini, Harga Dinaikkan

Semua penrajin tahu dan tempe Tasikmalaya mulai berproduksi lagi pada hari ini, Senin (31/5/2021), setelah mogok produksi dua hari.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Perajin tahu di Kampung Nagrok, Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, berproduksi lagi pada Senin (31/5/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Semua penrajin tahu dan tempe Tasikmalaya mulai berproduksi lagi pada hari ini, Senin (31/5/2021), setelah mogok produksi dua hari.

Aksi mogok dilakukan sebagai bentuk keprihatinan para perajin atas kenaikan harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku.

Kini, harganya mencapai Rp 11 ribu per kilogram. 

Padahal harga normal kedelai agar perajin dan pedagang punya keuntungan, maksimal Rp 7.000 per kilogram.

Untuk menyesuaikan melambungnya harga kedelai, maka ada kenaikan harga tahu dan tempe yang diproduksi.

"Mau tidak mau kami harus menaikkan harga produksi, walau berdampak pada omzet penjualan," kata Sekretaris Himpunan Perajin Tahu Tempe (PHT2) Tasikmalaya, Imin Muslimin.

Kenaikannya harganya variatif antara Rp 500 sampai Rp 2.000 per bungkus, tergantung ukuran. 

Baca juga: Aksi Mogok Berakhir Tengah Malam Ini, Pengrajin Tahu Tempe di Tasik Akan Mulai Beroperasi Kembali

Harga tahu ukuran kecil semula dijual Rp 2.500 menjadi Rp 3.000 per bungkus.

Ukuran besar Rp 4.500 naik jadi Rp 5.000 per bungkus

Tempe ukuran kecil semula Rp 4.500 naik jadi Rp 5.000 dan tempe ukuran besar Rp 8.000 naik menjadi Rp 10 ribu. 

Baca juga: Sudah Pamit Pergi dari Liverpool, Gelandang Belanda Ini Akui Jalin Komunikasi dengan Barcelona

"Kenaikan harga ini telah disepakati bersama para perajin tahu dan tempe," ujar Imin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved