Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Ini Sejarahnya, Namanya Diambil dari Kitab Sutasoma Karya Empu Tantular

Nama Pancasila diambil dari dua kata Bahasa Sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas.

Editor: Yongky Yulius
TribunKaltim
Hari Lahir Pancasila 1 Juni. 

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Inilah yang menjadi cikal bakal terlahirnya Pembukaan UUD 1945 dngan perubahan pada sila pertama dengan mempertimbangkan tentang sebuah negara kesatuan.

Hasilnya, sila pertama berubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Baca juga: Pantun Kata-kata Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Tinggal Copy Paste dan Kirim Lewat WhatsApp

Sidang BPUPKI II

Hasil pembahasan Panitia Sembilan kemudian dibawa ke sidang BPUPKI kedua yang dilaksanakan pada 10-16 Juli 1945. Keputusan yang dihasilkan dalam sidang kedua BPUBKI meliputi:

1. Kesepakatan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta

2. Negara Indonesia berbentuk negara republik. Hasil ini diambil dari kesepakatan 55 suara dari 64 anggota yang hadir

3. Kesepakatan mengenai wilayah Indonesia meliputi wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai Malaka. Kesepakatan ini berdasarkan kesepakatan 39 suara

4. Pembentukan tiga panitia kecil sebagai Panitia Perancang Undang-undang Dasar, Panitia Ekonomi dan Keuangan, dan Panitia Pembela Tanah Air

Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, BPUPKI digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

PPKI bertugas untuk menyempurnakan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Sidang PPKI

Pembentukan PPKI juga didasarkan pada penjatuhan bom di Jepang.

Kemudian pada 7 Agustus 1945 dibentuk badan baru untuk mengukuhkan persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Dotkuritsu Zunbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

PPKI terdiri dari 21 anggota yang berasal dari 12 orang Jawa, 3 orang Sumatera, 2 orang Sulawesi, 1 orang Kalimantan, 1 orang Nusa Tenggara, 1 orang Maluku, dan 1 orang dari golongan Tionghoa.

Tanpa sepengetahuan Jepang PPKI menambah 6 orang anggota dari golongan pergerakan nasional.

Hasil dari sidang PPKI ini meliputi, pengesahal UUD, memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, membentuk suatu Komite Nasional yang bertujuan membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan tugasnya.

Pancasila kemudian ditetapkan dalam Instruksi Presiden No 12 Tahun 1968 yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto.

Instruksi tersebut berisi tentang rumusan Pancasila yang benar agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan maupun pengucapannya.

Rumusan Pancasila yang benar yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Saat era kepemimpinan Presiden Soeharto, melalui Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) melarang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni mulai 1970.

Peringatan Pancasila hanya pada 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Pada 1 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) No 24 Tahun 2016 yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Bandung.

Pada tahun 2017, 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved