Kisah Vera

Pemandu Karaoke yang Terjun ke Prostitusi Online di Kawasan Wisata, Pernah Layani Tetangga

Ini cerita tentang seorang pekerja seks komersial yang menjajakan diri melalui online. 

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Hermawan Aksan
ISTIMEWA Via Warta Kota
Ilustrasi Prostitusi Online 

"Kalau long time, ya, sampe check out, tapi nanti pagi aku minta dianterin pulang," ujarnya.

Namun, meski menerima panggilan long time, Vera tetap membatasi tiga kali main hingga pagi.

Wanita satu ini terbilang cukup piawai, hari ini dari sore hingga dini hari dia sudah menerima dua panggilan pria hidung belang.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, beserta jajarannya saat menunjukkan barang bukti kasus prostitusi online dalam konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (20/4/2021)
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, beserta jajarannya saat menunjukkan barang bukti kasus prostitusi online dalam konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (20/4/2021) (TRIBUN JABAR)

"Baru dapet satu juta. Pada pelit, gak mau kasih uang tips, padahal aku juga butuh ongkos grab," kata dia.

Vera sudah sekitar 4 tahun menjalani profesi tersebut, semenjak ia merantau di wilayah Jalancagak Subang,

"Kalau saya sengaja di luar daerah, biar gak banyak orang yang dikenal tau," ujar Vera.

Kendati demikian, ia sering mendapat pelanggan pria hidung belang yang ia kenal.

"Aku pernah sama tetangga aku dari Kiaracondong. Namanya pake me chat, foto yang ada di profil bukan foto asli. Begitu pun pelanggan yang pesen, mau tua mau muda, mau kenal atau enggak dia pesen ya disamperin," katanya.

Selain pernah menerima pelanggan yang tak lain seorang tetangganya, Vera juga pernah mendapat pelanggan seorang teman karibnya.

"Teman tongkrongan juga pernah, tapi itu pas aku di Lembang. Dia temen nongkrong di kosan, tarif mah tetap sama sesuai kesepakatan di me chat," kata dia.

Status Vera yang hingga kini belum berumah tangga juga menjadi sebab kenapa ia bisa laris manis.

"Rata-rata nanyain janda apa enggak. Kalau bilang gadis, pasti seneng dan aku emang belum menikah," katanya.

Dulu ketika ia bekerja sebagai pemandu karaoke (LC) di wilayah Kiaracondong, ia tak pernah menerima tawaran kencan.

"Pas jadi LC saya gak mau karena itu deket daerah tempat tinggal saya, tapi saya mulai open pun pas pindah merantau ke Subang," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved