Butuh Waktu 2 Minggu untuk Mengetahui Lonjakan Kasus Covid-19 di Majalengka saat Libur Lebaran
Dua pekan paska lebaran diperkirakan baru akan ketahuan apakah lebaran kemarin berdampak terhadap lonjakan kasus atau tidak.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR..ID, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat belum bisa memastikan apakah ada lonjakan kasus Covid-19 atau tidak paska Idulfitri kemarin.
Dua pekan paska lebaran diperkirakan baru akan ketahuan apakah lebaran kemarin berdampak terhadap lonjakan kasus atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka, Harizal Harahap mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan terkait lebaran kemarin berdampak terhadap lonjakan kasus.
Berdasar data yang ada, jelas dia, kasus terkonfirmasi Covid-19 masih terbilang landai.
"Setelah lebaran kita belum bisa memastikan apakah ada lonjakan atau tidak. Karena bisa dipastikan itu, nanti (setelah) 2 minggu. Sekarang berdasarkan data masih normal aja, landai," ujar Harizal kepada media, Jumat (21/5/2021).
Di sisi lain, saat pemberlakuan penyekatan kemarin, ditemukan ada 12 orang pemudik berstatus reaktif hasil rapid antigen di pos.
Ke 12 orang tersebut akhirnya tidak diperbolehkan melintas ke wilayah Majalengka, sekaligus diputar balik.
"Ada ditemukan yang reaktif 12 orang dari 425 test Antigen. Mereka bukan orang Majalengka, (tapi) dari Bandung dan Cirebon, dan itu diputar balikkan oleh petugas," ucapnya.
Baca juga: Hanya Karena Warga Menjenguk Pasien Covid-19, Satu Kampung di Lock Down
Sementara, saat liburan idul fitri kemarin, tempat wisata di Kabupaten Majalengka sendiri mengalami lonjakan kunjungan.
Untuk mengantisipasi adanya klaster wisata, pihak pengelola memberlakukan sistem buka-tutup dengan kuota 50 persen kunjungan.
Baca juga: JUAL BELI VAKSIN COVID-19 di Rutan Kelas I Medan, Pelakunya Seorang Dokter, Polda Sumut Turun Tangan