Pengunjung Objek Wisata di Waduk Jatigede Dirapid Test Antigen Saat Libur Lebaran, Ini Hasilnya
Pengunjung objek wisata di Kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, di-rapid test secara random saat libur Lebaran, Sabtu (15/5/2021).
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang mengadakan rapid test antigen secara random terhadap pengunjung objek wisata di Kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, saat libur Lebaran, Sabtu (15/5/2021).
Pelaksanaan rapid test antigen tersebut dilakukan di Objek Wisata Tanjung Duriat.
Rapid test dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona, mengingat pengunjung tempat wisata saat libur Lebaran mengalami peningkatan.
"Hari ini pemeriksaan antigen ini dilakukan random, total ada 54 orang dan semuanya negatif," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Reny K Anton, Sabtu (15/5/2021).
Reny mengatakan, pelaksanaan rapid test antigen di objek wisata itu akan digelar selama dua hari sesuai instruksi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Untuk hari kedua atau hari terakhir, kata Reny, pihaknya akan menyasar pelaksanaan rapid test antigen itu untuk 100 pengunjung objek wisata.
Baca juga: Ratusan Pemudik Jalani Rapid Test Antigen di Kabupaten Cirebon, Ada yang Hasilnya Positif
"Mudah-mudahan bisa terpenuhi," kata Reny.
Dengan adanya kegiatan rapid test antigen untuk pengunjung objek wisata ini diharapkan bisa menjaring dan antisipasi kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang selama libur Lebaran tahun ini.
"Mudah-mudahan di destinasi wisata ini tetap lancar dan protokol kesehatan juga saya lihat sudah patuh dijalankan," ucapnya.
Baca juga: 15.000 Alat Rapid Test Antigen Disiapkan untuk Pelacakan di Tempat Wisata di Jabar
Atas hal tersebut, pihaknya berharap penerapan protokol kesehatan di objek wisata yang ada di Kabupaten Sumedang bisa tetap dijalankan dengan baik.
"Ini dalam rangka untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," kata Reny. (*)