15.000 Alat Rapid Test Antigen Disiapkan untuk Pelacakan di Tempat Wisata di Jabar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan akan ada pengawasan dan pengendalian Covid-19 terhadap tempat wisata selama masa Lebaran.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tempat wisata di Jawa Barat diperkirakan akan dikunjungi masyarakat lokal seiring dengan kebijakan peniadaan mudik.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan akan ada pengawasan dan pengendalian Covid-19 terhadap tempat wisata selama masa Lebaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, Dedi Taufik, mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di tempat wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.
Baca juga: Bupati Anne Ratna Mustika: 36 dari 62 Tempat Wisata di Purwakarta Siap Buka di Libur Lebaran
Tes antigen yang dilakukan pada 8-9 Mei 2021 dan 15-16 Mei 2021 tersebut bertujuan untuk mencegah penularan dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Lebaran, terutama di tempat wisata yang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat seiring dengan adanya larangan mudik.
"Apabila ada pergerakan menuju objek wisata, kami lakukan antisipasi. Ada 15 ribu antigen yang akan kami sebar ke tempat-tempat wisata," kata Dedi di Bandung, Senin (10/5/2021).
Sesuai arahan Kapolri, katanya, tempat wisata yang berada di daerah berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi akan ditutup.
Di samping itu, antisipasi perlu disiapkan manakala ada pergerakan masyarakat menuju tempat wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir.

"Setelah Lebaran, kan, ada pergerakan. Kalau sekarang larangan untuk mudik, tapi kami antisipasi."
"Disparbud Jabar dan kabupaten kota sudah menyiapkan antisipasi, yaitu 3T, testing, tracing, treatment."
"Salah satunya testing melalui tes secara acak apabila ada pengunjung ke destinasi wisata," ucap Dedi.
Selain melaksanakan tes secara acak, Disparbud Jabar dan Disparbud Kabupaten/Kota di Jabar akan memonitor pembatasan jumlah pengunjung, pembatasan jam operasional, serta penerapan protokol kesehatan di hotel, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan destinasi wisata.
"Kami bekerja sama dengan Jabar Digital Service terkait pendataan."
"Nanti di setiap tempat wisata kami akan pasang secara digital perhitungan kapasitas."
"Misalnya kapasitasnya 500. Nanti ada pemberitahuaan di sini kapasitas sudah penuh. Maka tidak bisa datang ke tempat wisata itu," katanya.
Dedi berharap antisipasi yang sudah disusun secara komprehensif oleh Disparbud Jabar dan Kabupaten/Kota dapat mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 saat Lebaran nanti, terutama di tempat wisata. (*)