Ingin Puasa Syawal Sekaligus Puasa Qodho, Bisakah Niatnya Digabungkan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Usai menjalankan puasa Ramadan umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan puasa syawal selama 6 hari
Shalat sebelum duduk tersebut telah terwujud, maka tuntutan melaksanakan shalat Tahyat al-Masjid telah gugur, pahalanya diperoleh meskipun tidak diniatkan, demikian menurut pendapat yang dijadikan pedoman sebagaimana yang dinyatakan pengarang al-Bahjah.
Pahalanya tetap diperoleh apakah dengan fardhu atau pun dengan sunnat, yang penting tidak menafikan niatnya, tujuannya tercapai apakah diniatkan atau pun tidak diniatkan.
Berdasarkan pendapat diatas, bagi seseorang yang merasa berat untuk melaksanakan puasa qadha’ Ramadhan dan sangat ingin melaksanakan puasa qadha’ tersebut pada bulan Syawwal, ia juga ingin mendapatkan pahala puasa enam hari di bulan Syawwal, maka ia berniat melaksanakan puasa qadha’ dan puasa enam hari di bulan Syawal, atau berniat puasa qadha’ saja tanpa niat puasa enam hari di bulan Syawwal, maka puasa sunnat sudah termasuk ke dalam puasa wajib.
Ini kemudahan dan keringanan, tidak boleh terikat dengan mazhab tertentu, juga tidak boleh menyatakan mazhab lain batil.
Hikmah berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah puasa yang lama di bulan Ramadhan -
wallahu a’lam- adalah agar orang yang berpuasa tidak berpindah secara mendadak dari sikap menahan
diri dari segala sesuatu yang bersifat fisik dan non-fisik kepada kebebasan tanpa ikatan, lalu memakan
semua yang lezat dan baik kapan saja ia mau, karena peralihan secara mendadak menyebabkan efek
negatif bagi fisik dan psikis, itu sudah menjadi suatu ketetapan dalam kehidupan.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Bolehkah Niat Puasa Syawal Digabungkan Dengan Puasa Qodho Bagi Perempuan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad,