Deretan Kasus Perempuan Dianiaya Pacar Sendiri: Indah Diani yang Dibakar Hingga SPG Susu Ditusuk

Sebulan terakhir, tiga kasus perempuan dianiaya pacar sendiri menyita perhatian. Indah Diani di Cianjur meninggal dibakar. SPG susu kritis ditusuk

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
DB (32), tersangka pembakar pacarnya sendiri, Indah Diani atau Indah Daniarti (22) di Cianjur, menangis sesenggukan. 

Menurut Kapolsek Cidaun, AKP Sumardi, pelaku bernama Dede (32) membakar pacarnya sendiri di halaman rumah warga.

Akibatnya, Indah Diani mengalami luka bakar 80 perseni di sekujur tubuhnya.

Sempat dirawat dan dijadwalkan operasi di RSHS Bandung, Indah Daniarti meninggal pada Senin (10/5/2021).

Pada hari yang sama, polisi menangkap Dede, sang pelaku. Setelah membakar pacar sendiri, Dede melarikan diri ke kawasan hutan Ciwidey.

Baca juga: Perawat Laporkan Dugaan Penganiayaan Oleh Orang Tua Pasien, Terlapor Keberatan Ditegur Saat Menangis

Ia tak keluar dari sana selama delapan hari lamanya, hingga Reskrim Polsek Cidaun dan Polres Cianjur menangkapnya di sana.

Di hadapan polisi, Dede sempat menangis sesenggukan. Ia mengaku berbuat sadis karena cemburu saat melihat chatting di ponsel Indah Diani.

Sang pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup.

Kasus Disekap Pacar Sendiri

Pada 23 April 2021, Rina Simanungkalit (35) disekap selama tiga hari oleh pacar sendiri. Lehernya dirantai. Ia bisa lolos dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Dalam video yang bereda di media sosial, Rina dituntun memakai kursi roda ke Mapolsek Medan Area. Seorang pria paruh baya menangis tak karuan mengadukan derita yang dialami Rina.

Polisi pun menangkap pelaku MS (43). Kepala Kepolisian Sektor Medan Area, Kompol Faidir Chaniago, mengatakan polisi sudah menangkap dan menahan pelaku.

Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan mengalami luka lebam dari kaki hingga wajahnya. Lehernya diikat dengan rantai dan digembok ketat hingga sulit berbicara. Dia dituntun dengan kursi roda menuju Mapolsek Medan Area. Seorang pria paruh baya menangis tak keruan mengadukan derita yang dialami anaknya.
Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan mengalami luka lebam dari kaki hingga wajahnya. Lehernya diikat dengan rantai dan digembok ketat hingga sulit berbicara. Dia dituntun dengan kursi roda menuju Mapolsek Medan Area. Seorang pria paruh baya menangis tak keruan mengadukan derita yang dialami anaknya. (Istimewa)

Baca juga: Sebelum Membakar Pacar Sendiri di Cianjur, Tersangka Pembakar Indah Pernah Dipenjara karena Membunuh

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Medan Area, Iptu Rianto, mengatakan RS adalah warga Jalan Tangguk Bongkar 6, Kecamatan Mandala, Kota Medan.

RS, ibu dua anak itu, mengaku kerap dianiaya oleh pelaku warga Jalan Perguruan Mandala, Kota Medan.

Mereka sudah tinggal bersama di satu rumah selama 4 tahun, layaknya suami istri. Sebenarnya, pelaku sudah memiliki istri, namun belum cerai.

Menurut keterangan pelaku, konflik itu bermula ketika korban dituding boros dan baru keluar rumah sebentar, uang sudah habis untuk berjudi. Pelaku juga cemburu terhadap korban.

"RS kemarin dianiaya, dirantai lehernya, digembok. Tidur di samping MS, tangan RS dipegangi. Saat ketiduran si laki-laki, keluar si perempuan ini ke rumah kepling," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved