BERITA POPULER di Sukabumi Saat Ramadan, Guru Lumpuh Setelah Divaksin-Warga Keracunan Makanan

Berbagai peristiwa viral terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada pertengahan Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
tribunjabar.id/m rizal j
Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif menyerahkan bantuan dari Presiden Jokowi untuk guru Susan Antela yang mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin Covid-19, Selasa (4/5/2021) sore. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Berbagai peristiwa viral terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada pertengahan Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Peristiwa viral yang berhasil dirangkum Tribunjabar.id di antaranya seorang guru yang mengalami kelumpuhan setelah divaksin dan warga keracunan makanan ikan cue atau pindang dan keracunan es cendol.

Guru Lumpuh Setelah Vaksin

Berita viral dan populer pertama di Kabupaten Sukabumi dua pekan menjelang Lebaran ini diawali oleh seorang guru di Kampung Kampung Pasir Talaga RT 03 RW 06 , Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, yang mengalami kelumpuhan dan tidak bisa melihat setelah divaksin.

Namanya Susan Antela (31), guru mata pelajaran Seni Budaya di SMAN 1 Cisolok. Guru honorer ini lumpuh setelah divaksin tahap kedua di akhir bulan Maret lalu.

Baca juga: Kondisi Terkini Guru Susan yang Lumpuh Usai Divaksin, Tangan & Mata Mulai Pulih, Ia Semangat Sembuh

Kondisi yang dialaminya ini baru viral di pertengahan Ramadan.

Menurut penelusuran Tribunjabar.id, berdasarkan keterangan pamannya, Opi S (43), Susan tiba-tiba mengalami hal aneh yang membuatnya tidak bisa berjalan dan berbicara tak lama setelah divaksin.

Susan pun sempat dibawa ke RSUD Palabuhanratu sampai akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Setelah divaksin yang kedua, Susan dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, dikarenakan badannya sudah kaku, gak bisa ngomong, gak bisa lihat, setelah dilarikan ke rumah sakit Palabuhanratu di situ dokter tidak bisa menangani, dirujuk ke RSHS Bandung. Jelas dokter waktu itu ngobrol sama saya sebabkan karena vaksin," ujarnya, Kamis (29/4/2021).

Penjelasan KIPI

Ketua Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat Kusnandi Rusmil mengatakan, hasil analisis yang dilakukan Komnas KIPI menunjukkan guru Susan ini menderita guillain barre syndrome (GBS).

Susan Antela (31) menceritakan kondisi terkininya setelah sempat lumpuh dan mengalami pengelihatan buram setelah disuntik vaksin Covid-19.
Susan Antela (31) menceritakan kondisi terkininya setelah sempat lumpuh dan mengalami pengelihatan buram setelah disuntik vaksin Covid-19. (Tribun Jabar/M Rizal J)

"SA wanita 31 tahun dengan keluhan kedua mata buram dan kelemahan anggota gerak, keluhan mata buram muncul secra perlahan lahan 12 jam pasca imunisasi Covid. Telah dilakukan CT scan toraks dan pemeriksaan darah sesuai prosedur dan hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf di diagnosis dengan berupa guillain barre syndrome," ujarnya saat konferensi pers via virtual, Senin (3/5/2021).

Menurutnya, penyakit GBS yang dialami Susan ini tidak ada kaitannya dengan vaksinasi.

"Saat ini belum ditemukan bukti yang kuat keluhan gejala klinis yang terjadi pada SA terkait dengan vaksin Covid-19 dari hasil survailen KIPI dan KIPK melalui laman web keamanan vaksin maupun email. Sampai tanggal 29 April 2021 sudah dilakukan vaksinasi terhadap hampir 20 juta dosis, dan tidak diketemukan keluhan gejala klinis serupa yang dilaporkan, termasuk pada uji klinis vaksin proses satu, dua dan tiga," terangnya.

Dapat Bantuan dari Jokowi

Dengan viralnya pemberitaan tentangnya, guru Susan pun mendapatkan bantuan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan melalui Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Jika Sudah Bisa Melihat, Guru di Sukabumi yang Lumpuh Setelah Divaksin Covid-19 Ingin Ketemu Jokowi

Lukman mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan bantuan karena prihatin melihat kondisi guru Susan.

"Saat ini saya dengan para rekan-rekan ada Pak Danramil, Kapolsek, Pak Camat, dari Dinas Kesehatan, saya Kapolres Sukabumi ditugaskan oleh Setmilpres (Sekretariat Militer Presiden) untuk mengawal bantuan bapak Presiden untuk bu Susan saat ini sebagai guru honorer yang mengalami gangguan medis yang merupakan perhatian dari bapak Presiden," ujarnya.

Menurutnya, bantuan Presiden ini untuk berobat dan biaya hidup sehari-hari Susan.

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa berguna untuk bu Susan, semoga bu Susan ini segera sembuh, bantuan dari dari bapak Presiden ini untuk berobat dan keperluan sehari-hari," jelasnya.

Sementara itu, Susan mengaku berterima kasih atas bantuan yang diberikan Jokowi.

"Terima kasih Bapak Jokowi, pokoknya makasih buat Bapak Presiden sudah peduli, insyaallah lebih semangat lagi buat sembuh," ucap Susan penuh ceria.

Warga Keracunan Ikan Cue

Berita populer kedua di Sukabumi setelah viralnya guru Susan adalah peristiwa warga Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, keracunan masal setelah makan ikan cue atau pindang saat berbuka puasa, Selasa (4/5/2021).

Korban keracunan ikan cue di Sukabumi tengah menjalani perawatan.
Korban keracunan ikan cue di Sukabumi tengah menjalani perawatan. (Istimewa)

Survailans Puskesmas Simpenan Ibing Rianto mengatakan, kasus keracunan diduga diakibatkan dari mengkonsumsi ikan cue ini bertambah hingga Rabu (5/5/2021).

Ia menyebut, data terakhir tercatat 24 orang yang keracunan.

"Alhamdulillah berkat koordinasi forum pimpinan kecamatan Simpenan, alhamdulillah pada saat ini keracunan makanan yang diduga dari ikan cue, kronologi resminya kita sedang mengumpulkan data faktual. Dari 24 orang yang dinyatakan mengalami mual, muntah, pusing, diare, sakit ulu hati dan sakit kepala itu awal mulanya saat berbuka puasa," ujarnya, Rabu (5/5/2021).

"Karena kejadian setelah buka, itu reng yang dimakan warga itu diantaranya ada nasi, air minum seperti biasa dan ada ikan cue. Dari warga yang ada gejala karena makan ikan cue itu melapor ke Kadus," katanya.

Informasi terakhir yang diperoleh Tribunjabar.id, seluruh warga yang keracunan ini sudah dipulangkan.

Keracunan Es Cendol

Tak berhenti di peristiwa keracunan ikan cue, selang sehari warga dua desa di Kecamatan Jampangtengah juga alami keracunan. Namun, bukan karena ikan cue, melainkan karena es cendol.

warga yang keracunan saat berbuka diduga akibat mengkonsumsi es cendol merasakan berbagai gejala.
warga yang keracunan saat berbuka diduga akibat mengkonsumsi es cendol merasakan berbagai gejala. (Istimewa)

Camat Jampangtengah Sabar Suko mengatakan, warga yang keracunan saat berbuka diduga akibat mengkonsumsi es cendol merasakan berbagai gejala.

Diantaranya mual dan pusing, ia menyebut, awalnya terdapat tiga orang yang melaporkan keracunan dan dirawat pada Rabu (5/5/2021) lalu. Sampai akhirnya per Kamis (6/5/2021) korban bertambah menjadi 55 orang.

"Para korban hanya menunjukan gejala keracunan ringan berupa mual dan pusing," ujarnya via pesan singkat, Jumat (7/5/2021).

Diketahui, dari jumlah 55 orang yang keracunan, saat ini tersisa 16 orang yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Jampangtengah.

"Korban yang teridentifikasi bertambah di Desa Sindangresmi 42 orang, Desa Tanjungsari 13 orang, yang dievakuasi ke Puskesmas dari Desa Sindangresmi 16 orang, dari Desa Tanjungsari 2 orang," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved