Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Batuk Berdarah, Sering Merenung Bayangkan Awak Kapal yang Tenggelam

Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kolonel Iwa Kartiwa jatuh sakit karena keracunan merkuri.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Istimewa
Kolonel Laut (Purn) Iwa Kartiwa adalah salah satu mantan Komandan KRI Nanggala-402. Ia sedih begitu tahu kapal selam tersebut tenggelam. 

TRIBUNJABAR.ID - Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kolonel Iwa Kartiwa jatuh sakit karena keracunan merkuri.

Selama ini, ia bertugas di satuan kapal selam.

Dulu Komandan Satuan Kapal Selan 2016-2019 itu sehat dan gagah.

Kondisi Iwa Kartiwa dijabarkan oleh mantan Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan.

Penyakit yang menggerogoti kesehatan Iwa Kartiwa menyerang organ paru-parunya.

"Iya benar, karena keracunan metal, kalau dari dokter itu, mulai kena ketika dalam bertugas, dulunya adik saya sehat-sehat aja," ujar Anton saat dihubungi, Jumat (30/4/2021), dikutip dari Kompas.com.

Anton mengatakan adiknya itu menjalani rawat jalan di Tasikmalaya setelah didiagnosis keracunan metal atau merkuri.

Iwa Kartika mengalami sesak napas saat masih aktif menjadi prajurit.

"Adik saya menjadi komandan kapal selam selama 3 tahun, tetapi di tengah perjalanan dia mengalami sesak. Begitu diperiksa di rumah sakit Angkatan Laut, setelah dilakukan scan segala macam, ya intinya itu sesaknya karena keracunan metal," ujar Anton.

Anton menjelaskan, keracunan tersebut kemungkinan terjadi ketika Iwa sedang memperbaiki kapal selam dan saat berada di kapal selam dalam kondisi mesin mati.

Baca juga: Kisah Mantan Awak KRI Nanggala-402, Ungkap Suka Dukanya, Rasakan Momen Lebaran dalam Kapal Selam

Anton pun sempat mengonfirmasikan hal itu kepada adiknya.

"Saya sempat tanya ke adik saya, sering mati mesin enggak? Dijawab, iya kadang-kadang mati, tapi cuma beberapa menit. Nah ketika berada di dalam sana, kalau mesin mati yang dihirup karbon," papar Anton.

Kondisi Iwa Kartiwa sudah sulit jalan bahkan bobot tubuhnya merosot hingga 40 kg.

Tidak jarang Iwa pun batuk berdarah.

"Untuk jalan saja sudah susah. Padahal dulu pelari, pendaki, lalu bicara juga sudah susah, batuk-batuk terus, kadang-kadang keluar darah, badannya juga tinggal 40-45 kg, kurus sekali sampai kelihatan tulang-tulangnya," kata Anton.

Kata Anton, Iwa Kartiwa enggan ditemui dan lebih banyak merenung setelah mengetahui insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Prajurit yang gugur dalam misi latihan itu sudah seperti keluarga baginya.

Rumah mantan Komandan KRI Nangala 402, Kolonel Laut Iwa Kartiwa, berada di balik gang sempit Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya.
Rumah mantan Komandan KRI Nangala 402, Kolonel Laut Iwa Kartiwa, berada di balik gang sempit Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya. (tribunjabar.id/Firman Suryaman)

Dari berita laporan wartawan TribunJabar.id, Firman Suryaman, di rumah Iwa Kartiwa terpasang bendera setengah tiang sebagai ungkapan duka terhadap 53 awak kapal KRI Nanggala-402 yang gugur.

"Seluruh awak kapal selam yang tenggelam itu bekas anak buah Pak Iwa. Mereka sangat dekat dengan Pak Iwa," kata Momoh Fatimah (83), ibu kandung Iwa, saat ditemui di rumah Iwa di balik gang sempit, Jalan Paseh, Sabtu (1/5).

Saking dekatnya, lanjut Momoh, anak buah Iwa kerap datang ke rumah untuk bersilaturahmi bahkan curhat urusan pribadi.

"Pak Iwa sendiri sudah menganggap mereka sebagai keluarga. Ada yang datang pakai kereta api ada yang naik bus, saat mereka sedang mendarat," ujar Momoh.

Kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam, Sabtu (24/4/2021) setelah hilang kontak dalam latihan di perang di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).

Semua awak kapal selam berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.

Profil Iwa Kartiwa

Iwa yang lulus dari Akademi Militer Angkatan Laut tahun 1991 merupakan salah satu petugas pelopor kapal selam di Indonesia.

Bahkan, ia juga pernah menjadi Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II Indonesia.

Karena telah cukup lama bertugas di KRI Nanggala-402, Iwa Kartiwa sedih begitu tahu kapal selam tersebut tenggelam.

Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam Sabtu (24/4/2021) setelah hilang kontak dalam latihan perang di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Sakit-sakitan, Sudah Tak Bisa Bicara, Rumah di Gang Sempit di Tasik

Semua awak kapal selam TNI AL tersebut dinyatakan gugur.

Iwa punya ikatan batin dengan kapal selam KRI Nanggala-402.

Bahkan, ia juga membayangkan nasib awak kapalnya.

"Dia cukup lama bertugas di KRI Nangala 402. Begitu tahu musibah menimpa KRI yang pernah dipimpinnya ia langsung menangis," ujar Anton Charliyan.

Lebih lanjut, Anton mengatakan, semasa dirinya masih menjabat Kapolda Jabar, Iwa bersama teman-temannya sering mengenang di rumahnya masa suka duka bertugas di Nanggala.

Iwa dan teman-temannya sering bilang, pasukan khusus kapal selam bak sudah menggadaikan nyawa sendiri demi bangsa dan negara.

Jadi, jika kapal selam rusak dan tenggelam, kecil kemungkinannya bisa selamat.

Kolonel Laut (Purn) Iwa Kartiwa, mantan Komandan KRI Nanggala-402 yang juga mantan Komandan Satuan Kapal Selam Koarmada II Indonesia.
Kolonel Laut (Purn) Iwa Kartiwa, mantan Komandan KRI Nanggala-402 yang juga mantan Komandan Satuan Kapal Selam Koarmada II Indonesia. ((dokumentasi mantan Kapolda Kabar, Irjen Pol (Purn) Anto Charliyan))
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved