Masjid Mbah Wali Cibiuk

Dibangun Abad Ke-16, Masjid Peninggalan Syekh Jafar Shidiq di Garut Masih Berdiri Kokoh

Masjid peninggalan Syekh Muhammad Jafar Shidiq yang dibangun pada abad ke-16 hingga kini masih berdiri kokoh.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN JABAR/FIRMAN WIJAKSANA
ZIARAH - Warga berziarah ke makam Syekh Jafar Sidiq di kompleks pemakaman Sunan Haruman di Kampung Kilanjung, Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Minggu (28/5/2017). 

"Salat Jumat khatib berkhutbah di masjid lama, di belakang mimbar masih ada peninggalan Syeikh Jafar Shidiq, yaitu kursi yang terbuat dari kayu."

"Hingga kini kursi ini masih kuat," katanya.

Menurut Ageung, di saat bulan Ramadan seperti ini, pengunjung yang hendak berziarah ke masjid tersebut meningkat.

Biasanya mereka lebih dulu datang ke makam Syekh Jafar Shidiq, lalu bermukim dan berzikir di Masjid Mbah Wali.

Makan Syekh jafar Shidiq terletak di Gunung Haruman Cibiuk, sekitar lima kilometer dari masjid.

Setiap hari-hari tertentu, yakni hari-hari Islam, makam Syekh Jafar Shidiq selalu penuh dikunjungi peziarah.

Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Bandung, Subang, Jakarta, dan dari luar Pulau Jawa.

"Para peziarah percaya bahwa ada keberkahan di tempat yang dulunya pernah disinggahi oleh para ulama."

"Mereka berzikir di sini dan beriktikaf," ucapnya.

Semasa hidupnya Syekh Jafar Shidiq bersahabat dengan Syekh Maulana Mansur Banten dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dari Tasikmalaya.

Menurut Ageung, perjalanan Syekh Jafar Shidiq semasa hidupnya tidak pernah berhenti mendorong umat Islam untuk terus mandiri secara ekonomi.

"Sejak kecil ciri kewalian Syekh Jafar juga sudah terlihat."

"Suatu ketika ayahnya salah dalam melafalkan ayat Al-Quran, dengan tidak sungkan Syeikh Jafar langsung membenarkan kesalahan itu," ucap Ageung. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved