Abah Sarji Kini Bisa Nonton Laga Persib Bandung, Setelah Diberi Televisi oleh Dedi Mulyadi

Kisah Abah Sarji, kakek berusia 102 tahun yang tinggal Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Ahmad Ripai
Abah Sarji Kini Bisa Nonton Laga Persib Bandung, Setelah Diberi Televisi oleh Dedi Mulyadi 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah Abah Sarji, kakek berusia 102 tahun yang tinggal Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menarik perhatian warga.

Selain mampu melihat roh yang gentayangan, Abah Sarji juga dikenal sebagai pecinta klub sepak bola Persib Bandung.

Sebagai bukti kecintaannya pada Persib Bandung, rumahnya pun dicat warna biru, warna kebesaran tim kebanggaan warga Jawa Barat itu. Rumah semi permanen yang ditempatinya itu merupakan bantuan dari berbagai pihak.

Namun sayang meski mencintai klub yang dikaguminya itu, Abah Sarji justru tak pernah menontonnya. Ini karena Abah Sarji tidak memiliki pesawat televisi. Kondisi ini kemudian tersiar luas di media.

Mendengar hal ini, anggota DPR RI Dedi Mulyadi langsung memberikan satu unit televisi kepada Abah Sarji agar pria sepuh ini bisa menonton laga Persib Bandung.

"Tadi saya sudah kirim televisi untuk Abah Sarji, jadi nanti abah bisa nonton Persib, tim kesayangan kita semua," kata Dedi Mulyadi melalui ponselnya, Minggu (18/4/2021).

Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi (istimewa)

Menurut Dedi, ia terkesan dengan Abah Sarji, kakek sederhana berusia lanjut yang memiliki banyak kemampuan.

"Yang penting abah sekarang bisa nonton Persib. Sekarang kan Persib sudah di semifinal Piala Menpora, jadi abah bisa menyaksikan laga tim kesayangannya itu, tidak hanya mendengar kabar pertandingan Persib dari orang lain," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: WASPADA, Penjualan Miras yang Dikemas Dalam Gelas Plastik, Bergambar Buah-buahan

Rumah Baru Dicat Biru Demi Persib Bandung, Abah Sarji Ingin Punya TV untuk Nonton Persib
Rumah Baru Dicat Biru Demi Persib Bandung, Abah Sarji Ingin Punya TV untuk Nonton Persib (tribun jabar)

Rumah Baru Dicat Biru Demi Persib Bandung, Abah Sarji di Kuningan Ingin Punya TV untuk Nonton Persib

Abah Sarji (102), yang dikenal warga sering melihat roh gentayangan, kini menempati rumah barunya di Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Rumah Abah Sarji itu tak jauh dari pemakaman umum Desa Lengkong. “Alhamdulillah, rumah baru jauh lebih enak dan nyaman daripada tempat sebelumnya,” kata Abah Sarji.

Ia mulai menempati rumah barunya pada Kamis (15/4/2021).

Kini, Abah Sarji tinggal di bangunan semi permanen yang didominasi warna biru. Ia mengaku sebagai pendukung berat tim kesebelasan Persib Bandung. 

“Ini warna biru, kan Abah suka doakan Persib Bandung untuk selalu menang dalam pertandingan. Usaha yang dilakukan saat doa, itu harus garing (kurangi makan) dan kurangi tidur. Doa supaya terkabul dan Persib menang,” ujar Abah Sarji.

Namun Abah Sarji justru hanya mendengar kabar tentang pertandingan Persib Bandung dari orang lain karena tidak pernah nonton langsung atau nonton di televisi.

Baca juga: Orangtua Harus Waspada, Remaja Asyik Minum Air Kemasan Gelas Bergambar Buah, Ternyata Isi Miras

”Ya, mudah–mudahan ada yang kasih televisi buat lihat Persib Bandung. Kalau bukan Persib Bandung yang bertanding,  saya enggak mau nontonlah,”  kata Abah Sarji.

Pantauan Tribun Jabar di lokasi, rumah semi permanan milik Abah Sarji itu dilengkapi dengan kasur tipis yang sering disebut kasur palembang dan dua bua batal. “Kasur baru dan ada bantalnya juga,” ujarnya. 

Abah Sarji yang akrab disapa warga Wa Aji itu mengatakan tempat tinggal barunya itu merupakan hasil bantuan. Tidak hanya itu, dalam beberapa waktu terakhir banyak warga dan Youtuber datang dan bertemu langsung dengan Abah Sarji.

“Iya, ada banyak warga datang bawa kamera, ada orang Cidahu, Luragung dan ada juga bapak-bapak TNI ke sini. Mereka selain ngobrol juga memberikan makanan untuk kebutuhan keluarga,” kata Abah Sarji  yang berbicara dalam menggunakan bahasa Sunda.

Baca juga: Marak Pencurian di Toko, Modus Bongkar Pintu dan Jendela, Gunakan Mobil Saat Lakukan Aksi

Para tamu, ucapnya, bukan saja mereka yang datang untuk membantu, tapi ada juga yang meminta bantuan doa.

Menurutnya, ada beberapa wanita yang datang untuk minta doa sebelum melangsungkan pernikahan. 

“Pernah ada janda datang dan sekarang sudah menikah, dulu sering datang minta doa,” ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Istri Pemukul Perawat, Ungkap Nada Bicara CRS yang Buat Tersinggung, Minta RS Beri Teguran

Abah Sarji (102) warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan tinggal di saung di kawasan TPU desa tersebut.
Abah Sarji (102) warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan tinggal di saung di kawasan TPU desa tersebut. (Tribun Jabar/Ahmad Ripai)

Sebelumnya Tinggal di Kuburan

Abah Sarji, berusia 102 tahun, Warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat itu mengaku memilih hidup atau mengabiskan waktu sisa hidupnya di kawasan Tempat Pemakaman Umum atau kuburan desa setempat, Kamis (18/3/2021).

Terpantau kondisi rumah tinggal Abah Sarji di lingkungan pemakaman setempat, ternyata hanya memiliki ukuran tidak lebih dari 2x2.

Rumah itu dibangun dari bahan bambu persis menyerupai saung sederhana.

"Iya milih tinggal di sini sudah lima tahun dan saung menang dari bahan baku bekas, geribik dan tempat tidur seadanya," kata Abah Sarji.

Alasan Abah Sarji milih bertempat tinggal sekarang, sebagai bentuk menebus dosa semasa hidup sebelumnya.

"Iya, itung - itung nebus dosa Abah sewaktu hidup zaman dahulu. Juga Abah minta kepada kaula muda agar cepat malik atau ingat, sebab usia alam sudah tua," katanya.

Di samping itu, kata Abah Sarji mengaku bahwa mengabiskan waktu di sekitar lahan TPU, agar beribadah lebih meningkat.

"Iya setiap waktu dan malam malam hari, Abah tidak lepas berdoa dan zikir minta pengampunan terhadap Gusti Allah," ujarnya.

Baca juga: Makan Nasi Putih Saat Sahur Bikin Kenyang? Waspada Dampaknya dan Bisa Picu Penyakit Ini

Selain itu, kata Abah Sarji mengaku selama hidup di kawasan TPU sering melihat mahluk halus yang mencoba mengganggu terhadap lingkungan pemukiman warga sekitar.

"Kalau mahluk halus itu sering keluar dari dalam kuburan. Awalnya terkejut melihat gumpalan asap hitam pekat keluar dari kuburan dan itu biasanya, terjadi pada makam yang belum tujuh hari," kata Sarji.

Pria berusia satu abad dua tahun ini mengatakan bahwa yang keluar dari pemakaman itu dikenal banyak orang dengan sebutan arwah.

"Iya kata orang itu arwah yang belum tenang dalam kubur, sehingga keluar dari makam pada malam tertentu," ujar Sarji menceritakan dengan bahasa daerah.

Mengenai kebutuhan makan minum dan keperluan lainnya, Sarji mengaku bahwa setiap hari suka ada yang mengirim makanan.

Abah Sarji, berusia 102 tahun, Warga Desa Lengkong, Garawangi, Kuningan, Jawa Barat mengaku memilih tinggal di kawasan kuburan. Sering liat arwah.
Abah Sarji, berusia 102 tahun, Warga Desa Lengkong, Garawangi, Kuningan, Jawa Barat mengaku memilih tinggal di kawasan kuburan. Sering liat arwah. (Tribunjabar.id/Ahmad Ripai)

"Kiriman itu datang dari anak atau cucu. Biasanya bawa makanan dan rokok kaya gitu," ujar Sarji yang tak pernah mengenakan pakaian selama lima tahun terakhir.

Sementara itu, Dedi warga setempat mengatakan kondisi Abah Sarji yang hidup di Kawasan TPU jatuh sekitar 5 tahunan.

"Sudah lima tahun Abah Sarji tinggal di saung. Padahal anak, cucu dan istrinya masih ada. Nah, untuk istrinya memang sudah ripuh dan tidak bisa jalan apalagi mendengar, karena sudah tua juga," ungkap Dedi.

Mengenai saung tempat tinggal Abah Sarji, kata Dedi, rencana warga akan memindahkan dari tempat semula. Hal itu menyusul dengan lingkungan Saung sangat gelap pada malam hari.

"Kalau masalah pemindahan saung emang mau. Tempat tidak jauh dari situ dan Abah Sarji juga mau, tapi belum ada bahan - bahannya," kata Dedi. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved