Baik untuk Kesehatan, Khitan untuk Pria Dewasa, Metode Apa yang Tepat? Berikut Penjelasannya

Sejumlah metode mulai dari konvensional, laser atau electric couter, dan klamp bisa menjadi pilihan ketika seseorang pria dewasa ingin dikhitan

Editor: Siti Fatimah
istimewa

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah metode mulai dari konvensional, laser atau electric couter, dan klamp bisa menjadi prosedur pilihan ketika seseorang ingin dikhitan.

Pada pria dewasa, prosedur apakah yang paling dianjurkan?

"Dulu awalnya sunat dengan cara konvensional. Didahului anestesi, terus dipotong sedikit dari atas dulu bagian kanan, melingkar ke kanan, lalu melingkar ke kiri baru dijahit. Dengan pemotongan tersebut banyak risiko yang bisa dihadapi saat khitan seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka," kata Prof. Andi Asadul Islam, Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), Dalam webinar FJO, Kamis (8/4/21).

Baca juga: Bayi Kembar Tiga Lahir RSUD Pandega Pangandaran, Ketiga Putri Itu Diberi Nama Pandega

Namun, keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasien. Prof Andi menjelaskan, pada laser, digunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik.

Prinsipnya, sama seperti solder. Ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan.

Risiko perdarahan saat khitan, dikatakan Prof. Andi tergantung ukuran penis.

Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.

Berbeda dengan metode klamp di mana prosedur dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit.

Lagipula, jika menggunakan klamp diameter penis maksimal yang dikhitan yakni 3,4 cm.

Baca juga: Amal Ibadah Sunnah Ramadan 1442 H, Zikir Pagi dan Petang Al Quran Surat Ali Imran ayat 30-60

Kesehatan Utama

Senada dengan itu, praktisi kesehatan seksual dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menjelaskan sejumlah dampak positif sunat. Khususnya sunat bagi orang dewasa.

Di antaranya adalah mengurangi risiko tertular penyakit menular untuk pasangannya.

Boyke mengatakan, banyak sekali permintaan sunat untuk orang dewasa muncul dari pihak perempuan.

Dia menegaskan sunat atau sirkumsisi selain dari aspek agama dan budaya, juga ada aspek kebersihan dan kesehatan.

Seperti diketahui virus HPV atau Human Papillomavirus memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved