Ashanty Ikut Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Aburizal Bakrie Sudah Divaksin
Pasangan artis, Anang Hermansyah dan Ashanty bahkan ikut menjadi relawan vaksin Nusantara.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Meski tak mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat ( BPOM ) uji klinis vaksin Nusantara terus dilanjutkan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jumat (16/4/2021).
Pengambilan sampel darah dan penyuntikan terus dilakukan. Pasangan artis, Anang Hermansyah dan Ashanty bahkan ikut menjadi relawan vaksin Nusantara, yang penelitiannya di Tanah Air diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, itu.
Anang dan Ashanty menjalani pengambilan sampel darah RSPAD Gatot Soebroto selepas salat Jumat. Mereka tiba di Gedung Cellcure Center RSPAD sekitar pukul 14.00.
Putra mereka, Azriel Hermansyah juga terlihat di antara mereka. Namun, tak ada pernyataan apa pun yang diungkapkan pasangan artis ini baik ketika masuk maupun saat keluar sekitar sekitar pukul 15.45.
Peneliti utama Uji Klinik Tahap II Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny, memastikan Anang Hermansyah dan Ashanty datang untuk pengambilan sampel darah. "Iya, semua pengambilan sampel," kata Jonny.
Sebelumnya, sejumlah tokoh juga menjalani proses pengambilan sampel, di antaranya ada mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan sejumlah anggota DPR.

Baca juga: Meski Masih Kontroversi, Dedi Mulyadi Justru Menyatakan Siap Disuntik Vaksin Nusantara
Baca juga: Mantan Menkes Siti Fadilah Ikut Uji Klinis Vaksin Nusantara yang Diprakarsai Terawan, Ini Alasannya
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang sudah lebih dahulu diambil sampel darahnya, kemarin bahkan sudah menjalani proses penyuntikan vaksin Nusantara di RSPAD.
”Pak Ical sudah disuntik vaksin Nusantara pukul 14.00 WIB tadi,” kata Juru Bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa, kemarin.
Dalam foto yang diberikan oleh Lalu Mara, tampak Aburizal Bakrie disuntik langsung oleh Terawan. Lalu Mara memastikan kondisi Ical baik.
"Kalau berhasil kita semua yang diuntungkan. Tidak usah dipertentangkan. Masyarakat bisa bebas dari Covid-19. Beliau juga berharap masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Baik yang sudah divaksin maupun belum," ujarnya.
Enggan Komentar
Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, enggan berkomentar ketika ditanya soal konsekuensi kesehatan apabila vaksin Nusantara yang dibuat dari sel dendritik itu terus berlanjut tanpa sesuai standar yang berlaku.
"Saya tidak mau komentari, karena vaksin dendritik atau nama vaksin Nusantara sudah beralih sekarang, saya sudah tidak mau komentari lagi, sudah beralih," kata Penny melalui konferensi video yang disiarkan Youtube Badan POM RI, Jumat (16/4).
Penny mengatakan tugas BPOM dalam pemantauan pengembangan vaksin Nusantara sudah selesai ketika pihaknya memberikan penilaian terhadap uji klinis tahap I dan menyatakan vaksin tersebut tidak memenuhi standar untuk melanjutkan pengembangan.
Baca juga: Lansia Menjadi Target Vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil Khawatir Ada Pemudik yang Lolos
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Hari Pertama Ramadan di Eldorado Bandung Tetap Tinggi, Layanan Lebih Pagi
"Apa yang sekarang terjadi di luar BPOM. Bukan kami untuk menilai itu. BPOM hanya pendampingan saat uji klinik yang sesuai standar good clinical trial yang berlaku internasional untuk umum," katanya.