Ramadan 1442 H
Hukum Tidak Makan Sahur, Apakah Membuat Puasa Tidak Sah? Berikut Dalil Hadis Penjelasannya
Satu di antara pertanyaan yang sering muncul saat puasa Ramadan adalah hukum tak makan sahur.
Aisyah pun menjawab bahwa di rumah tak ada makanan, lalu Nabi pun melakukan puasa.
Dari hadis inilah menunjukkan pada malam hari Nabi tidak makan sahur.
Karena pada malam itu tidak ada keinginan beliau berpuasa.
Namun beliau menyatakan puasa di pagi hari tanpa makan sahur.
Dikutip dari tribunnews.com, Khairuddin Tahmid, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, mengatakan sahur merupakan sunnah muakkad.
Sebagaimana hukum ini didasari dari dalil hadis terdahulu.
“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.”
Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary (3/139) menukilkan hadis tersebut sebagai ijmak atas kesunahannya.
Demikian hukum puasa tidak makan sahur, baik puasa Ramadan maupun puasa sunnah tidak membuat tidak sah puasa.
Hanya saja lanjutnya, melaksanakan puasa Ramadan tanpa sahur kehilangan utama dan keberkahan makan sahur.
Baca juga: Keramas di Siang Hari saat Puasa Ramadan Benarkah Makruh Hukumnya? Begini Penjelasan Dalil Hadisnya
Baca juga: Hukum Menggosok Gigi dan Berkumur saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya
Keutamaan makan sahur
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW di atas tadi, tidak ada hukum disyaratkan makan sahur.
Meski begitu dilihat dari fungsinya, sahur memiliki keutamaan memberi asupan makanan tubuh, dalam hal kesehatan.
Berpuasa bukan berarti menyiksa diri, melainkan juha memberikan detoks dalam tubuh.
Oleh karena itu, tak ada salahnya juga mengutamakan makan sahur untuk menjalankan puasa.