BEDA, Relawan di Cisolok Sukabumi Berbagi Takjil Pagi Hari, Tapi Bukan untuk Langsung Dimakan
Relawan di Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat takjil berbeda.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Relawan di Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat takjil berbeda.
Waktu pembagian takjil pun bukan sore hari menjelang berbuka, melainkan pagi hari.
Relawan Rumah Zakat, Nanan, dan Relawan Kampung Sedekah Berdaya, Ujang Heryadi, membagikan takjil ke warga berupa sayuran mentah untuk diolah.
Ujang Heryadi mengatakan, pembagian takjil berupa sayuran ini dilakukan pagi hari, sedangkan sore menjelang berbuka mereka membagikan takjil berupa kolak, gorengan dan sejenisnya.
Diketahui, sayuran yang mereka bagikan secara gratis ini macam-macam, ada sayur sop, sayur asem, tempe, hingga tahu.
"Kalau ini pagi yang mentah (bagikan takjil sayuran, red), kalau sore baginya ke masjid-masjid yang sudah mateng," ujarnya, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Warga Tembok Jalan Bikin Pengendara Kebingungan, Sebelumnya Ditantang Saat Marah karena Diklakson
Baca juga: Satpol PP Razia Warung Nasi dan Restoran yang Buka Siang Hari Saat Ramadan, Pembeli Langsung Kabur
Baca juga: Ahok Menjadi Menteri Investasi Mulai Hari Ini? Berikut Daftar Menteri yang Layak Diganti
Menurutnya, sayuran merupakan komoditi utama masyarakat setempat yang biasa dikonsumsi, sehingga menjadi alasan pihaknya membagikan takjil berupa sayuran.
Bagi warga yang hendak mengambil takjil gratis ini hanya diperkenankan seorang mengambil satu kantong sayuran.
"Bagi masyarakat di sini melihat ini juga kondisinya, satu masyarakat membutuhkan. Iya satu orang satu bungkus, ini dari donatur, malah ada dari yang luar kota, ada juga dari lokalan dari Kecamatan Cisolok," ucap Ujang.
Di tempat yang sama, Nanan mengatakan, dalam sehari pihaknya menargetkan membagikan sayuran 20 hingga 30 kantong.
Baca juga: Pengadilan Agama Purwakarta Terima 8 Kasus Perceraian Selama Bulan Ramadan
"Sehari kita target 20 sampai 30 kantong, dan itu dibelinya dari pedagang juga, jadi bergiliran belinya, jadi rantai rezekinya tidak putus," ucapnya. (*)