Sepatu Boot Berbahan Limbah Diminati Eropa, Diperkenalkan di Gernas BBI dan BWI

Dalam Gernas BBI dan BWI, Ratih berkesempatan memperkenalkan produknya. Padahal, ucapnya, produk Akar diminati pembeli dari berbagai negara di Eropa

Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Marketing direktor Akar, Ratih Miranti, saat mengikuti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BWI) periode April 2021 di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto No 289, Sabtu (3/4/2021). 

Laporan  Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUN JABAR. ID, BANDUNG - Selama pandemi menghantam Indonesia, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) berjuang untuk mempertahankan usahanya.

Di event Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia ( Gernas BBI dan BWI ) periode April 2021, Bandung menjadi tuan rumah.

Beragam produk lokal asal Jawa Barat pun ditampilkan di pameran karya kreatif mitra Bank Indonesia wilayah Jawa Barat, Dekranasda Jawa Barat dan perbankan di Jawa Barat.

CEO produk Tyu, Zara El Maulida mengatakan, sebagai binaan UMKM Bank Indonesia, merasa senang bisa ikut pameran Gernas BBI dan BWI.

"Saya merasa produk saya masih baru dan butuh pengenalan. Acara kaya gini ngebantu banget untuk ngenalin produk snack sehat ini," ujar Zara saat ditemui di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto No 289, Sabtu (3/4/2021).

CEO produk Tyu, Zara El Maulida, saat mengikuti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BWI) periode April 2021 di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto No 289, Sabtu (3/4/2021).
CEO produk Tyu, Zara El Maulida, saat mengikuti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BWI) periode April 2021 di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto No 289, Sabtu (3/4/2021). (Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati)

Baca juga: Isi Souvenir Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Elegan, Harganya Capai Jutaan Rupiah

Baca juga: Produk UMKM Jabar Ikut Serta Pameran Internasional, Jahe Merah Pun Tembus Pasar Ekspor

Zara menjelaskan produk Tyu berdiri sejak Maret 2020 dan aktif berjualan secara daring mulai Desember 2020.

"Desember terjual 400-500 pack. Nggak nyangka juga awalnya nggak nargetin segitu tapi potensinya ternyata ada," ujar Zara.

Tyu adalah produk buah kering tanpa gula maupun bahan pengawet. Tyu memiliki 5 varian rasa yang dikeringkan langsung dari buahnya, yaitu kiwi, nanas, buah naga, sunkist,  dan mangga.

Selain produk makanan, ada juga produk fesyen yaitu sepatu boots dengan nama Akar.

Marketing Director Akar, Ratih Miranti, mengatakan sepatu boots ini dihadirkan untuk mengajak masyarakat mengenal produk lokal yang memiliki kualitas internasional.

Keunikan dari boots akar ini adalah dibuat secara handmade dan menggunakan limbah produksi sepatunya. "Bersama peduli sampah, kami juga memanfaatkan plastik dan kanvas organik, " ujarnya.

Selain ingin memberdayakan perajin lokal, Ratih mengatakan Akar juga memasukan unsur budaya Indonesia dengan menghadirkan material kain tradisional di sepatu bootsnya.

Ikut serta dalam Gernas BBI dan BWI membuat Ratih memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produknya.

Baca juga: BLT UMKM Diluncurkan pada 20 April, Giliran Sektor Pariwisata pada Juni

"Selama ini saya nggak punya kesempatan untuk memperkenalkan ke dinas atau pemerintahan dan sekarang baru bisa gabung, " ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved