Pandemi Covid 19
Ridwan Kamil: Situasi Pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021 Berbeda, Kini Masyarakat Lebih Optimistis
Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani pandemi Covid-19 selalu berlandaskan data yang komprehensif.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Gubernur pun mengatakan optimisme ekonomi saat ini menjadi atas pikiran atau top of mind masyarakat.
Ini adalah persepsi yang sama saat menapaki tahun 2020 sebelum pandemi COVID-19.
“Saya lihat, optimisme ekonomi pada Februari 2020 sekitar 60 persen kemudian anjlok, per hari ini sudah di atas 60 persen."
"Artinya, optimisme ekonomi yang menjadi top of mind masyarakat hari ini sudah hampir sama dengan periode sebelum Covid-19,” kata Kang Emil.
Menurut Gubernur, orang cenderung mau divaksin setelah tokoh masyarakat berkampanye kemudian disuntik dan menjadi teladan.
Karena itu, tak ada lagi perdebatan fundamental. Hal yang ada tantangan seperti kapasitas vaksin.
“Kalau di daerah itu tupoksinya menyuntik. Pemerintah Pusat menyediakan barangnya."
"Kalau barangnya tidak ada, kami sedih juga. Kalau barangnya banyak, kami kerjanya yang paling tertantang, kira-kira begitu. Saya doakan suplai vaksin tetap ada,” katanya.
Kang Emil menilai kondisi 2021 sangat berbeda dengan kondisi tahun lalu meskipun sama-sama masih dalam masa pandemi Covid-19.
Saat ini, masyarakat cenderung lebih optimistis dibandingkan tahun lalu.
“Tahun 2020 kita tidak punya instrumen yang melimpah untuk pengetesan. Dulu, rapid test antibodi itu tidak ada pilihan lain walaupun dinyatakan tidak akurat."
"Sekarang, 2021 kita sudah ada rapid test antigen, lebih akurat, bisa tes di mana-mana sehingga masyarakat cenderung lebih optimistis,” ujarnya.
Ditambah lagi, kondisi saat ini dengan adanya pelaksanaan program vaksinasi massal yang gencar dilakukan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat semakin optimistis menyambut kembali kegiatan normal seperti sebelum masa pandemi Covid-19. (*)