Bom Gereja Makassar

5 Fakta Bom di Gereja Katedral, Sosok Pahlawan yang Cegah Pelaku Masuk, Kaca Pecah dan Mobil Rusak

Peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terjadi di Jl Kajolalido, Makassar, Minggu (28/3/2021) pukul 10.35 WIB.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ichsan
ist
Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, berserakan potongan tubuh. (HANDOVER) 

TRIBUNJABAR.ID - Terjadi peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar di Jl Kajolalido, Makassar, Minggu (28/3/2021) pukul 10.35 WIB.

Kejadiannya cepat. Bom meledak di gerbang gereja.

Pelaku tidak sempat masuk ke dalam gereja dan meledakkan diri.

Baca juga: Bom Gereja Makassar, Ini Penjelasan Polisi, Kejadiannya Sangat Cepat, Ditemukan Potongan Tubuh

Baca juga: Kesaksian Laele Saksi Mata Bom di Katedral Makassar: Ngeri, Baru Pertama Kali Lihat Begini

Berdasarkan penjelasan Pastor Wilhelminus Tulak mengatakan saat bom bunuh diri meledak beberapa jemaah sudah pulang.

Kegiatan misa belum dimulai sedangkan umat sudah selesai menjalani ibadah misa kedua.

Berikut ini fakta-fakta bom di Gereja Katedral Makassar yang dikutip dari Tribun Timur.

1. Kronologi

Ledakan bom di gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Terlihat sepeda motor yang diduga dipakai pelaku bom bunuh diri
Ledakan bom di gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Terlihat sepeda motor yang diduga dipakai pelaku bom bunuh diri (HO)

Wilhelminus menuturkan, memang tengah ada pergantian ibadah misa ketika itu. Umat yang sudah selesai ibadah misa kedua sudah meninggalkan gereja.

"Ketika terjadi ledakan setelah misa kedua. Umat yang kedua sudah pada pulang. Lalu ada yang lain ingin masuk untuk beribadah," kata Pastor Wilhelminus kepada Kompas TV pada Minggu (28/3/2021).

Menurut Pastor Wilhelminus, bunyi dentuma ledakan tersebut sangat keras. Bahkan, sampai membuat kaca-kaca hotel dekat gereja pecah.

Ia mendengar bunyi ledakan itu saat dirinya sedang berada di kamar untuk berganti pakaian setelah melaksanakan ibadah misa.

Lebih lanjut, Pastor Wilhelmus mengatakan, pelaku bom bunuh diri tersebut diduga berjumlah dua orang. Informasi itu dia dapatkan dari petugas keamanan gereja.

Saat itu, kedua orang itu datang ke Gereja Katedral Makassar menumpang sepeda motor. Keduanya saat itu telah dipantau petugas keamanan gereja karena dianggap mencurigakan.

"Ada dua orang mencurigakan masuk naik motor. Mereka sudah diamati oleh petugas kami karena akan berusaha masuk ke gereja," kata Pastor Wihelmus kepada Kompas TV.

Pastor mengatakan, kedua orang mencurigakan itu berusaha ingin masuk ke dalam lokasi gereja. Tapi, upaya mereka masuk gagal.

Oleh petugas keamanan gereja, mereka ditahan tidak boleh masuk.

Saat itulah, kata Pastor Wilhelmus, pelaku meledakkan diri tepat di pintu gerbang masuk gereja.

Menurut Pastor, petugas keamanan gereja mengalami luka-luka akibat ledakan itu. Juga beberapa umatnya mengalami luka, termasuk yang di dalam gereja karena yerkena pecahan kaca.

Lebih lanjut, Pastor Wilhelmus mengatakan untuk saat ini pihak gereja terpaksa membatalkan ibadah misa lanjutan yang rencananya digelar hingga pukul 18.30 wita.

Pastor minta semua pihak untuk tetap tenang dan berdoa. Kondisi pastor lainnya di Gereja Katedral semuanya aman.

2. Aksi Heroik

Kondisi korban ledakan di gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Kondisi korban ledakan di gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). (screencapture kompastv)

Pelaku tidak dapat masuk ke dalam gereja karena dicegat oleh petugas keamanan.

Pastor Wilhelmus menejelaskan pelaku bom bunuh diri itu sudah terlihat mencurigakan.

"Pelaku bom bunuh diri ini sempat berusaha masuk ke gereja. Petugas keamanan kami melihat ada sesuatu mencurigakan," ujarnya.

Ia juga berusaha berdiri di pintu gerbang gereja saat bom akan diledakkan.

"Lokasi tepatnya persis di pintu gerbang gereja. Jadi bukan pintu gereja yaa, pintu gerbang gereja atau masuk ke dalam gereja dari jalan mau masuk ke dalam gereja," jelasnya.

3. Korban Luka

Akibat dari ledakan bom bunuh diri tersebut, kaca bangunan hancur begitu juga dengan kaca mobil.

“Saat ledakan, kaca semua pada hancur, kaca Hotel Singgasana hancur” katanya.

Pastor Wilhelminus Tulak juga mengatakan sejumlah umat yang berada di dekat gerbang luka-luka.

Pasalnya pelaku bom bunuh diri berada di dekat gerbang.

Baca juga: Sang Ayah Bersyukur Anaknya Lolos dari Maut Setelah Madrasah Ambruk Dihantam Puting Beliung

Baca juga: VIDEO Jadwal Persib Bandung di Piala Menpora 2021 - Ezra Walian Belum Pasti Tampil Lawan Persita

Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, berserakan potongan tubuh. (HANDOVER)
Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, berserakan potongan tubuh. (HANDOVER) (ist)

Pastor mengatakan umat sudah diminta keluar.

Petugas keadmanan kena luka bakar akibat ledakan tersebut.

“Pimpinan Gereja Katedral aman, sebagain besar umat aman, memang ada yang terluka khusus petugas keamanan, dia sedikit terbakar. Puji tuhan luka-lukanya masih bisa ditahan,” katanya.

"Kita semua panik di dalam dan sekitar gereja, semua sudah pulang. Hari ini ibadah ditiadakan dulu," katanya.

Berdasarkan Tribun Timur, ada delapan korban bom bunuh diri.

Kedelapan korban berjenis kelamin perempuan yakni,

Tuti (30)

Wenti (35)

Asni (29)

Betty

Kris

Karina

Valeria

Edel Lina

Mereka mengalami luka disejumlah bagian tubuhnya.

4. Penjelasan Polisi

"Jadi kejadiaannya sangat cepat, persis di gerbang gereja. Jadi bukan pintu gereja agak masuk ke dalam halaman gereja," ujar Kombes Pol E Zulpan.

Pihaknya juga menemukan adanya potongan tubuh manusia, yang merupakan potongan tubuh pelaku bom bunuh diri.

"Kita temukan potongan tubuh manusia, sementara kita dalami tim lapor dari pelaku atau orang sekitar, kita kumpulkan potongan tubuh manusia," tuturnya

Lanjutnya, saat ini Gereja tidak terjadi kerusakan berat, dan tidak ada korban jiwa dari pihak gereja.

"Kita mengimbau kepada masyarakat, agar tidak panik, termasuk mengamankan lokasi dan menutup akses menuju lokasi," katanya

"Kami mengimbau, jika ada ibadah lanjutan, untuk ditunda dulu, sementara kami melakukan pengamanan," tutupnya.

5. Kesaksian

Laele (56 tahun), tak menyangka, perjalanan bersama istri pulang ke rumahnya di Jl Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, pukul 10.19 Wita, berujung kejutan dan luka.

"Saya pas pulang terapi air laut dari Pantai dekat benteng, pulang lewat Jl Kajaolalido, pas depan katedral ada banyak orang dan langsung meledak," kata Laele, sekitar 61 menit usai ledakan bom di depan gerbang utama Katedral Makassar, Jl Kajaolalido, Karebosi, Makassar, sekitar pukul 10.20 wita.

Laele merupakan penyuluh agama level kelurahan di Mamajang, Makassar,

Sedikitnya 2 korban meninggal. Ada 10 korban luka.

Satu pelaku bom dan warga yang kebetulan berada di depan gerbang Katedral.

Laele termasuk satu korban luka ringan. saat ledakan bom terjadi dia melintas pelan-pelan.

Laele membonceng di motor yang dikendarai istrinya, Sitti Naima, (39 Tahun).

"Saya belum bisa bawa motor karena sakit, jadi istri yg bonceng," ujar warga Lorong VIII Jl. Veteran Selatan Lr. 8 No. 3B Kec. Mamajang Makassar.

Kepada Tribun, Laele bercerita, motor yang dikendarai istrinya hanya kecepatan minim.

"Pelan-pelan sekali. Pas lewat Jl Kartini, karena ada mobil dan banyak orang, saya bilang pelan-pelan. baru bicara langsung meledak."

Dia mengaku trauma dan kaget bukan kepalang.

Dia mengaku mendengar ledakan besar diikuti api dan asap.

Motornya oleng lalu dia dan istrinya lihat tubuh manusia berserakan seperti rambut di trotoar jalan.

"Ngeri sekali Pak, seumur hidup baru saya lihat begitu," ujarnya terbata-bata via telepon.

Pasalnya saat itu lalu lintas relatif sepi dan tak banyak kendaraan.

Laele, sendiri adalah Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kecamatan Mamajang.

Saat dikonfirmasi Tribun, sekitar pukul 12.13 Wita, dia baru menunaikan salat lohor di rumahnya.

"Alhamdulillah saya dan istri selamat Pak," ujarnya dengan nada bicara yang masih gagap dan nafas tersengal.

Laporan dari polisi yang diterima Tribun, Sekitar pukul 10.20 wita, terjadi ledakan bom yang diduga kuat dibawa seseorang pria ke lokasi gerbang.

Satpam Katedral mengaku melihat pelaku, bergegas masuk ke halaman depan Katedral di Pertigaan Jl Kajaolalido- Jl RA Kartini.

Menurut keterangan M Akbar, (23 tahun), Security Master Place, ia berjaga warung depan Gereja Katedral.

Dia sempat melihat kerumunan orang di depan gereja dan tiba - tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan.

"Ledakannya bikin ngilu telinga," kata warga Perum Bulurokeng Permai, Biringkanaya, 21 km tenggara Makassar ini.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved