Gempa Bumi

Pantai Pangandaran Antisipatif Terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami, BPBD Pasang Plang Jalur Evakuasi

Pantai Pangandaran termasuk wilayah yang rentan terjadi gempa bumi hingga tsunami. Demikian, sebagai langkah antispasi dan kewaspadaan terjadinya

Editor: Hilda Rubiah
ist
Suasana di Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (14/2/2021). 

TRIBUNJABAR.ID - Pantai Pangandaran termasuk wilayah yang rentan terjadi gempa bumi hingga tsunami.

Demikian, sebagai langkah antispasi dan kewaspadaan terjadinya gempa dan tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memasang plang jalur evakuasi.

Plan petunjuk jalur dan tempat evakuasi tersebut bertujuan mengantisipasi korban jiwa saat terjadi bencana tsunami.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pangandaran, Adang Ismail mengatakan, pemasangan plang tersebut merupakan bagian mitigasi bencana jika terjadi tsunami di Pangandaran.

"Di sana nanti ada petunjuk mengenai tempat evakuasi, di antaranya shelter tsunami di Pasar Wisata (PW), kemudian di beberapa hotel yang sudah bekerja sama dengan kami," ujar Adang kepada wartawan melalui telepon seluler, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Gempa Bumi Terkini di Indonesia, Melanda Larantuka Rabu Sore, Ini Daerah-daerah yang Rasakan Lindu

Baca juga: Dalam 3 Bulan Terakhir, Wilayah Maluku Diguncang Hampir 400 Gempa Bumi, Begini Penjelasan BMKG

Menurutnya, ada beberapa hotel yang sudah bekerja sama di antaranya, Horison, Laut Biru, D'Bilz, Pantai Indah, Fortuna, dan Krisna Beach.

"Ditambah, kawasan cagar alam juga termasuk tempat evakuasi," kata Ia.

Paling tidak, kata Adang, ada lima plang yang dipasang di Pantai Pangandaran.

"Ya, semoga saja para wisatawan bisa nyaman dan aman dengan adanya plang ini," ucapnya.

Sebelumnya, kata Adang, pernah juga dipasang plang di Pantai Pangandaran, tapi malah menimbulkan kontroversi karena kata-katanya yang dianggap kurang pas.

"Sehingga, saat itu plang tersebut kembali dicabut," ucap Ia.

Menurut Adang, penyusunan isi tulisan di plang tersebut sengaja di konsultasikan ke ITB agar, tidak menimbulkan kontroversi lagi.

"Kami ubah dengan kalimat seperti di plang tersebut, agar diterima oleh semua elemen," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved