Survei Pilpres 2024
Masuk Top 3 Pilihan Anak Muda untuk Pilpres 2024, Ridwan Kamil: ''Hatur Lumayan Weh''
Ridwan Kamil menanggapi hal itu dengan santai. Ia mengatakan hasil survei seperti apa pun tidak akan mengubah kinerjanya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ridwan Kamil masuk tiga besar calon presiden pilihan pemilih muda, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, bersanding dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Dalam sejumlah survei sebelumnya pun, sosok Gubernur Jawa Barat ini selalu menempati top three tokoh nasional dengan elektabilitas tinggi untuk Pilpres 2024.
Ridwan Kamil menanggapi hal itu dengan santai. Ia mengatakan hasil survei seperti apa pun tidak akan mengubah kinerjanya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Baca juga: Warga Bandung Wajib Tahu, 21 Titik Lokasi Tilang Elektronik di Kota Bandung, Berlaku Mulai Hari Ini
Baca juga: Persebaya Berlaga Hari Ini, Bonek Tak Tampak di Terminal Cicaheum dan Stasiun Kiaracondong
Yang terpenting, katanya, terus bekerja keras untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
"Ya, hatur lumayan weh saya mah. Saya kerja, kan, jadi gini, saya kerja tidak berubah etos kerjanya. Tidak ngatur-ngatur, tidak nge-buzzer-buzzer kumaha, henteu," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini di Bandung, Selasa (23/3).
"Kalau diapresiasi menjadi elektroral, alhamdulillah. Dan juga masih panjang (Pilpres 2024)."
"Jadi intinya mah faktanya diterima, tapi tidak akan mengubah etos kerja saya. Tetap semangat, tetap kreatif, tetap inovatif," katanya.
Kang Emil pun mengomentari namanya yang dalam survei tersebut dijagokan oleh kalangan generasi muda.
Hal itu didapatkan, katanya, melalui literasi politik secara digital.
"Milenial itu memilih politik biasanya dari digital, riset, ngaruh banget. Jadi kalau kita rajin mengabarkan pencapaian-pencapaian, apresiasi itu pasti muncul," katanya.
Tentang nama Ganjar dan Anies yang masuk ke top three survei tersebut, Kang Emil tidak menganggap mereka sebagai saingan.
Semuanya disebutnya sebagai calon mitra. Terlebih dalam pilpres, katanya, yang berpengaruh pada pemenangan adalah elektabilitas pasangan, tidak hanya perorangannya.
"Kalau pilpres saya tidak khawatir. Kenapa? Yang ril penting itu elektoral pasangan."
"Kalau individu mah, bukan balapan ini mah. Apakah nomor 1 dan nomor 2, nomor 2 dan 3, nomor 2 dan 4."
"Nah, kalau itu dielektoralkan, baru itu ilmiah karena saling mengkontribusi. Tapi kalau dihutung satu-satu mah, tipis-tipis kan, engga jomplang 10 persen atau berapa," katanya.
Sebelumnya, dilansir kompas.com, Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei tentang suara anak muda terhadap isu sosial politik bangsa.
Survei salah satunya menanyakan soal tokoh yang dipilih anak muda untuk menjadi presiden.
Dari 17 nama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat perolehan angka tertinggi.
Setelah Anies, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mendapat perolehan angka tinggi mencapai 13,7 persen.
Menyusul di posisi ketiga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 10,2 persen.
"Secara umum tidak ada nama yang dominan, tetapi di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15,2 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara daring, Minggu (21/3/2021).
Selanjutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menempati peringkat keempat dengan 9,8 persen.
Di posisi kelima Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan 9,5 persen dan di peringkat 6 Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 4,1 persen.
"Bedanya tidak signifikan," ujar Burhanuddin.
Survei yang digelar Maret 2021 ini melibatkan 1.200 responden berusia 17-21 tahun.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan melalui telepon dan memiliki toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen. (*)