Order Sepi, Teknisi AC di Ciamis Ini Banting Setir jadi Pengrajin Bonsai Kelapa, Sudah Hasilkan Duit
Sehari-hari Inding Taswan (35) bekerja sebagai teknisi AC di Tasikmalaya.Namun gara-gara sepi order
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR,ID,CIAMIS – Sehari-hari Inding Taswan (35) bekerja sebagai teknisi AC di Tasikmalaya.
Namun gara-gara sepi order, selama pandemi Covid-19 ini bapak satu anak tersebut lebih sering berada di rumahnya di Kampung Raksabumi RT 04/10 Dusun Ciwahangan Desa/Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.
“Sering berada di rumah kadang jenuh juga. Enam bulan lalu saya iseng-iseng bikin bonsai kelapa. Bahannya tunas kelapa sayur, kelapa kampung,” ujar Inding Taswan kepada Tribun, Minggu (21/3).
Awalnya Inding hanya coba-coba tanpa ada bantuan teknis, ternyata hasilnya cukup mengasyikkan.
“Ini karya pertama itu. Akarnya terbenam tidak menggantung. Maklum pemula,” katanya sembari menunjukkan karya pertamanya berupa bonsai kelapa yang batok menyentuh tanah dan akarnya terbenam dalam pot berisi tanah.
Baca juga: Sempat Terdampak Pandemi, Bisnis Fesyen Muslim Berusaha Bangkit Lewat Muffest 2021

Dari iseng-iseng coba-coba tersebut, akhirnya Inding serius melakoni pembuatan bonsai kelapa (kelapa minion).
Tamatan SMPN Baregbeg tahun 2000 itupun mendalami teknik-teknik membuat bonsai kelapa lewat panduan di youtube dan FB.
Dari tutorial dunia maya tersebut dicoba Inding di alam nyata. Belajar otodidak tanpa melalui pelatihan.
“Saya mulai belajar tahapan program pembentukan akar (prokar). Mengenal bonsai kelapa gaya gurita dengan batok mengantung ke bawah di kelilingi akar. Maupun gara stanting miring,” ujar Inding.
Inding semakin semangat jadi pengrajin bonsai kelapa yang serius setelah satu buah karyanya dibeli seharga Rp 200.000. “Yang belinya teman saya dari Tasikmalaya,” katanya.
Bahan dasar untuk membuat bonsai kelapa yang digunakan Inding tak lagi hanya benih kelapa kampung.
Melainkan sudah beragam seperti kelapa gading, kelapa genjah, kelapa kuning yakni jenis-jenis kelapa dengan batok kecil (kelapa minion). Tapi ada juga kelapa wulung (kelapa yang sabut dan pangkal batangnya warna pink).
Baca juga: Sahrul Gunawan Ternyata Sudah Punya Rumah di Kabupaten Bandung, Janji All Out untuk Masyarakat
Jenis bonsai kelapa yang harganya cukup tinggi menurut Inding adalah kelapa gading. Bisa mencapai Rp 500.000 untuk tahapan proses (umur 4 sampai 6 bulan).
Secara umum harga bonsai katanya bisa berkisar antara Rp 200.000 sampai Rp 500.000.