Bantu Ekonomi Keluarga dan Ingin Umrahkan Nenek, Gadis Bercadar di Indramayu Ini Jualan Cilok

Demi membantu perekonomian keluarga, gadis bercadar di Kabupaten Indramayu ini semangat berjualan 'Cilok Heroy'.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Casinta saat melayani pembeli cilok di Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Kamis (18/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Demi membantu perekonomian keluarga, gadis bercadar di Kabupaten Indramayu ini semangat berjualan 'Cilok Heroy'.

Gadis tersebut adalah Casinta (23), warga Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.

Dengan mengenakan cadar dan pakaian gamis syar'i, ia mendorong gerobak cilok setiap harinya.

Baca juga: Aa Gym Bagikan Video Lagi di Masjid di Turki, Jamaah Doakan Aa, Hakim Minta Aa Gym-Teh Ninih Datang

Baca juga: Kata Sahrul Gunawan Setelah Mahkamah Konstitusi Memantapkannya sebagai Wakil Bupati Bandung

"Sebagian untuk ditabung, ingin bisa mengumrahkan nenek. Kalau Mamah, sih, sudah umrah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di sela-sela aktivitas jualannya, Kamis (18/3/2021).

Casinta mengatakan, keinginan itulah yang membuatnya rela berjualan cilok sejak dua minggu lalu.

Sejak dua minggu lalu, setiap pukul 11.00 WIB ia berkeliling mulai dari rumahnya, lalu ke Jalur Pantura dan Jalur PLTU Indramayu, ia baru pulang sekitar pukul 17.00 WIB.

Keuntungan yang biasa dia dapat dari jualan cilok bervariasi, rata-rata antara Rp 60-100 ribu dalam sehari.

"Kadang kalau lagi ramai bisa dapat Rp 150 ribu, alhamdulillah," ujar dia.

Casinta berkeliling menjajakan dagangannya
Casinta berkeliling menjajakan dagangannya (Tribun Jabar)

Casinta mengaku sangat ingin juga bisa melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan, ia sangat suka mengajar.

Akan tetapi, keinginan itu coba ia sisihkan dulu sementara.

Casinta mengatakan, sebagai anak pertama ia merasa harus ikut bertanggungjawab membantu perekonomian keluarga.

Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan sang ayah hanya buruh serabutan yang bekerja di pertambakan udang.

"Alhamdulillah orang tua mendukung, katanya gak papa, yang penting halal," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved