Angkat Suara Soal Impor Garam, Petambak di Indramayu Makin Menjerit, Harga Anjlok dan Stok Menumpuk

Samiun mengaku, harga garam di tingkat petambak di Kabupaten Indramayu tidak stabil, bahkan lebih sering anjlok.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Seorang petambak garam, Prima (29) saat menggarap lahan pertanian garam di Desa/Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (24/11/2019). 

Indonesia sendiri, diketahui selain terkenal sebagai negara agraria, dikenal juga dengan julukan negara maritim.

Hal ini tidak terlepas dari garis pantai sangat panjang yang dimiliki Indonesia, yakni 95.181 kilometer.

Namun, modal tersebut ternyata belum mampu memberikan manfaat lebih di lapangan, salah satunya soal pemenuhan kebutuhan garam nasional.

Seperti diketahui, pemerintah membuka keran impor garam ini dikarenakan proyeksi kebutuhan garam nasional mencapai 4,5 juta ton.

Baca juga: Asyik Joget Lagunya Inul, Meldha Jatuh Terjengkang dari Tangga: Otakku Langsung Berubah Suka Dangdut

Sementara produksi garam lokal hanya bisa memenuhi 3,5 juta ton saja.

"Impor garam sudah diputuskan melalui rapat Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kepada Tribuncirebon.com saat mengunjungi TPI Karangsong Indramayu pada Minggu (14/3/2021).

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved