Gejala Virus Corona Baru B.1.1.7 yang Sudah Masuk Jawa Barat, Apakah Berbeda dari Covid-19?

Virus corona strain baru atau virus corona B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris itu sudah masuk ke Jawa Barat.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: taufik ismail
ISTIMEWA
ilustrasi covid 

TRIBUNJABAR.ID - Virus corona strain baru atau virus corona B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris itu sudah masuk ke Jawa Barat.

Satu warga Kota Bogor terpapar virus corona varian baru tersebut.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Kurang Peminat, Polsek Cigasong Majalengka Turun Langsung Ajak Pedagang

Baca juga: Pendapat Dua Pakar Mengapa Sinetron Ikatan Cinta Digemari Banyak Orang, Stres dengan Covid-19

Sebelumnya empat warga dinyatakan positif virus corona B.1.1.7 berasal dari luar Pulau Jawa.

Empat kasus itu tersebar di empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Perbedaan virus SARS-CoV-2 dengan Covid-19 sebelumnya adalah penularannya yang lebih cepat.

Virus corona varian baru ini tidak memiliki gejala yang khas.

Peta sebaran Covid-19 per kecamatan update tanggal 2-15 Maret 2021.
Peta sebaran Covid-19 per kecamatan update tanggal 2-15 Maret 2021. (Istimewa)

Adapun gejala umum yang ditemukan pada pasien yang terinfeksi virus corona B.1.1.7 yang dikutip dari Kompas.tv.

1. Batuk dan Sakit Tenggorokan

Gejala batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada pasien strain baru di Inggris.

Ditulis The Guardian, Studi di Kantor Statistik Nasional Inggris menemukan, seseorang yang terpapar virus lebih mungkin mengalami batuk dibandingkan varian lama.

2. Demam

Dikutip dari The Times of India, seseorang yang terpapar varian corona B.1.1.7 lebih banyak mengalami demam dibandingkan mereka yang terinfeksi strain asli.

3. Kelelahan dan Nyeri Otot

Peneliti dalam studi JAMA mengemukakan sebanyak 24 dari 177 pasien penelitian menderita kelelahan yang berkepanjangan.

4. Hilang Rasa dan Indera Penciuman

Anosmia atau hilangnya kemampuan indera pengecap dan indera penciuman dialami pasien virus corona B.1.1.7.

Dalam penelitian, pasien mengeluh kehilangan indra penciuman dan perasa, bahkan setelah sembuh dari virus Covid-19.

Ekspresi percaya diri seorang anggota Polres Indramayu ketika disuntik vaksin Covid-19.
Ekspresi percaya diri seorang anggota Polres Indramayu ketika disuntik vaksin Covid-19. (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

5. Kabut otak

Gejala ini telah ditemukan, dan penderita Covid-19 yang mengalami kabut otak mengklaim sulitnya mengarikulasikan pikiran dan ekspresi seseorang. Bahkan, beberapa mengaku harus berpikir lebih keras dan sebagian mengeluh kesulitan berbicara dengan lancar.

6. Sesak napas

Sesak napas menjadi gejala umum yang kerap dialami pasien Covid-19. Gejala ini dapat muncul baik orang yang terinfeksi varian virus asli atau varian baru corona.

7. Gejala neuorologis Dalam banyak kasus, gejala neurologis terjadinya infeksi dapat menimbulkan gejala seperti pusing, kelelahan, malaise dan mual.

Pasien di Bogor Diisolasi

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Selasa (16/3/2021), menyampaikan kabar bahwa salah satu warganya terkonfirmasi terpapar varian baru virus corona B.1.1.7.

Dedie mengatakan, yang bersangkutan terpapar usai pulang dari luar negeri.

Dedie mengaku masih menunggu infomasi lebih lanjut mengenai kondisi warganya itu, termasuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi ke depannya.

"Informasi yang saya dapat, kabarnya warga Kota Bogor itu terjangkit setelah menjalani perjalanan dari luar negeri," kata Dedie, kemarin.

"Ini sedang kita dalami. Kita belum tahu kalau ada seseorang terpapar virus ini seperti apa. Apakah sama treatment-nya seperti Covid yang sebelumnya atau seperti apa," sambung Dedie.

Dedie menuturkan, saat ini warga Kota Bogor itu sudah mendapat penanganan dan diisolasi di Jakarta.

Warga Kota Bogor itu terdeteksi terpapar varian baru virus SARS-Cov-2 tersebut saat tiba di bandara.

Empat Pasien Sembuh

Pada Senin (8/3/2021), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kasus mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia bertambah setelah ditemukan dua kasus yang dibawa WNI saat kembali dari Arab Saudi.

Budi melaporkan, ada penambahan empat kasus yang tersebar di empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

"Di Palembang, Sumatera Selatan, pada 11 Januari 2021; Kalimantan Selatan 6 Januari; Balikpapan, Kalimantan Timur, dari 12 Februari; dan ada yang keempat itu di Medan Sumatera Utara pada 28 Januari," ungkap Budi, kala itu.

Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, empat pasien yang terpapar mutasi virus corona B.1.1.7 sempat mengalami gejala ringan dan sedang.

Ia mengatakan, meski sempat dirujuk ke rumah sakit, kondisi empat pasien Covid-19 tersebut tidak memburuk.

Menurut Nadia, empat pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Hasil pemeriksaan pelacakan kasus yang kita lakukan, keempat kasus ini sudah dalam kondisi sehat," kata Nadia.

Nadia mengatakan, untuk memutus penularan virus corona B.1.1.7, pihaknya telah melakukan pelacakan kontak erat terhadap empat kasus Covid-19 tersebut.

Hasilnya, tidak ada individu lain yang terpapar Covid-19.

"Sampai saat ini dari proses pelacakan kasus yang kita lakukan, tidak ada keluarga ataupun kontak erat yang kemudian positif, setelah kasus ini dinyatakan positif sebelumnya," beber dia.

Sebagian artikel sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Warga Bogor Positif Virus Corona B.1.1.7: Terpapar Saat Pulang dari Luar Negeri, Pemkot Langsung Lakukan Tracing"

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved