VIDEO Hari Raya Nyepi Dimanfaatkan Oleh Warga Untuk Berlibur ke Kebun Binatang Bandung
Libur akhir pekan yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi dimanfaatkan oleh warga untuk berlibur, salah satunya ke Bandung Zoological Garden.
Penulis: Gani Kurniawan | Editor: yudix
Sulhan mengatakan, meski peraturan yang mewajibkan semua wisatawan mengikuti rapid test ini langkah yang bagus untuk meminimalisasi penyebaran kasus Covid-19, mereka keberatan jika khal itu diterapkan di objek wisata.
"Biaya rapid test antigen itu tidak murah, Rp 170 ribu hingga 225 ribu per alat tes, sementara harga tiket Bandung Zoo yang baru kami naikkan hanya Rp 50 ribu," kata Sulhan.
"Kalau dua kondisi ini diterapkan di kami dan dibebankan kepada calon pengunjung, yaitu tarif tiket dan rapid test antigen, maka yang terjadi semakin jarang pengunjung yang datang karena biaya yang harus dikeluarkan sangat besar," ucapnya.
Untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19 di Bandung Zoo, kata Sulhan, pihaknya telah menerapkan beberapa langkah, yaitu dengan memperketat pengawasan terhadap penerapan disiplin protokol kesehatan bagi setiap pengunjung di seluruh wilayah bonbin yang liasnya mencapai 14 hektare itu.
Petugas akan memastikan pengunjung mencuci tangan dengan sabun dan mengecek suhu tubuh pengunjung sejak di pintu masuk.
Baca juga: Disiapkan 1.000 Rapid Test Antigen, Ini Delapan Titik Pemeriksaan di Tol Cipali dan Cipularang
Petugas juga mengawasipengunjung agar konsisten menggunakan masker sejak datang hingga keluar dari pintu Bandung Zoo.
"Kami minta semua karyawan untuk aktif mengawasi dan mengingatkan kepada semua pengunjung untuk memastikan dijalankannya protokol kesehatan secara baik dan benar."
"Bahkan kami pun akan menugaskan petugas khusus yang akan berpatroli melakukan pengawasan di seluruh wilayah Bandung Zoo," ujar Sulhan.
Dibantu Pemkot
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung memastikan akan berusaha membantu tempat wisata yang tidak sanggup menggelar rapid test antigen karena keterbatasan anggaran seperti Bonbin Bandung.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.
"Saya juga baru saja menandatangani surat permohonan bantuan ke Pemprov Jabar, dalam hal ini Disparbud Jawa Barat. Bukan saja untuk bantuan petugas kesehatan, tapi juga bantuan penyediaan fasilitas alat tes rapid antigen," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (23/12).
Kenny mengatakan, permohonan bantuan ini kemungkinan besar dapat dipenuhi oleh Pemprov Jabar.
Sebab, berdasarkan informasi yang diperolehnya, Disparbud Jabar memiliki alokasi ketersediaan alat tes rapid antigen hingga 20 ribu unit, yang siap di distribusikan kepada kabupaten/kota di Jabar yang membutuhkannya.
"Jadi nanti Kebon Binatang Bandung termasuk menjadi titik yang difasilitasi bantuan rapid test antigen oleh Pemprov Jabar dan Dinkes Kota Bandung," ucapnya.