Kecelakaan Maut di Sumedang

Kisah Pilu Resa Korban Kecelakaan Maut di Sumedang, Berencana Nikah, Alami Hal Janggal Sebelum Pergi

Resa Siti Khoeriyah menjadi satu di antara sejumlah korban tewas kecelakaan maut di Sumedang, Rabu (10/3/2021).

Penulis: Yongky Yulius | Editor: taufik ismail
Istimewa
Kisah pilu dialami Resa korban kecelakaan maut di Sumedang. Ia sudah berencana menikah. Sebelum berangkat alami hal janggal. 

TRIBUNJABAR.ID - Resa Siti Khoeriyah menjadi satu di antara sejumlah korban tewas kecelakaan maut di Sumedang, Rabu (10/3/2021).

Padahal, guru di SMP IT Al Muawanah Cisalak itu berencana akan menikah dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Kecelakaan maut itu menyebabkan 29 orang meninggal dunia.

Yayat (50), ibunda dari Resa mengatakan, ia sebenarnya sempat melarang Resa untuk ikut dalam rombongan ziarah sekolah tersebut.

Baca juga: DOA NAIK KENDARAAN, Dicontohkan Rasulullah, Minta Selamat dari Kecelakaan Maut Seperti di Sumedang

Kendati demikian, Resa mengaku tak enak jika dirinya tak ikut.

Sebelum berangkat, Resa sempat mengalami hal janggal.

Ia sempat mengeluh karena tangannya terasa kaku sehari sebelum berangkat berziarah.

Tak diketahui secara pasti apa penyebabnya tangannya itu terasa kaku.

"(Saya bilang) 'enggak usah ikut teh, sekarang musim hujan,' tapi dia bilang harus ikut."

"'Gimana lagi atuh, karena sudah direncanakan dari awal,' kata si Teteh," ujar Yayat sambil terisak ketika ditemui di kediamannya Kampung Pasirlaja, Desa Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3/2021).

Sekitar jam enam petang sesaat sebelum kecelakaan, Resa sempat melakukan panggilan video kepada ayahnya.

Saat itu, Resa mengabari bahwa ia sudah sampai di Wado.

Resa Siti Khoeriyah, salah satu korban kecelakaan maut bus di Wado, Sumedang
Resa Siti Khoeriyah, salah satu korban kecelakaan maut bus di Wado, Sumedang (Tribun Jabar)

Resa minta untuk dijemput jam sembilan malam.

Namun, rupanya itu menjadi percakapan terakhir Resa dan keluarganya.

Setelah itu, keluarga Resa dikabari oleh aparat setempat, bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan di Wado.

Mendengar kabar sedih tersebut, ayah Resa langsung berangkat ke RSUD Sumedang, ia sampai di sana sekitar jam sembilan malam.

Ternyata kabar itu benar, Resa menjadi salah satu korban tewas.

Baca juga: Calon Pengantin Termasuk Korban Tewas Kecelakaan Maut di Sumedang, Sempat Dilarang Ikut Ziarah

Witono (30), kakak Resa mengatakan, adiknya itu baru diwisuda di sebuah perguruan tinggi di Sumedang.

Bahkan, Resa juga telah melangsung pertunangan bersama dengan teman lelakinya.

"Sekarang teman lelakinya masih di Korea, dia jadi TKI, rencana melangsungkan pernikahan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun," ujar Witono.

Keluarga tunangan Resa tentu sedih dan ikut berbelasungkawa.

Tunangannya itu sempat menangis histeris.

"Mereka sudah ke sini, turut berbela sungkawa, tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis histeris, tapi dia juga sadar kalau ini sudah takdir," ujarnya.

Bus Berhasil Dievakuasi

Bus pariwisata yang terjun ke jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang berhasil dievakuasi, Kamis (11/3/2021) malam.

Seperti diketahui, bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB mengalami kecelakaan maut yang menelan 29 korban jiwa. 

Korban merupakan rombongan dari SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang.

Bus terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter.

Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengatakan, badan bus tersebut dievakuasi sejak pukul 19.30 WIB dan selesai pada pukul 00.30 WIB atau membutuhkan waktu selama lima jam.

"Proses evakuasi mobil bus dengan menggunakan satu unit mobil derek dan dua unit alat berat crane," ujar Eko melalui pesan singkat, Jumat (12/3/2021).

Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). (hilman kamaludin/tribun jabar)

Bus tersebut, kata Eko, mengalami rusak berat sehingga, selain fokus evakuasi, petugas juga harus membersihkan sisa-sisa material dari badan bus yang sudah hancur.

"Setelah mobil bus diangkat ke jalan dilakukan penyisiran kembali oleh tim evakuasi di bagian dalam badan bus dan sekitar TKP," katanya.

Dari hasil penyisiran tersebut, kata Eko, tidak ditemukan lagi adanya korban jiwa, sehingga total korban jiwa akibat kecelakaan tersebut tetap 65 orang dengan rincian 29 meninggal dunia dan 36 mengalami luka-luka.

Eko mengatakan, setelah bus dan puing-puingnya berhasil dievakuasi, selanjutnya dibawa ke pool Bus Bhineka yang berlokasi di seberang Kodim Sumedang dengan menggunakan mobil derek.

"Kegiatan evakuasi selesai pukul 00.30 WIB, situasi berjalan aman dan lancar," ucap Eko.

Sementara untuk tindakan yang dilakukan, kata Eko, anggota Polres Sumedang, Polsek Wado bersama Koramil Wado mengamankan proses evakuasi bus di sekitar TKP.

"Melakukan penyisiran di dalam badan bus dan sekitar TKP dan melaporkan kejadian kecelakaan lalu lintas tunggal tersebut ke pimpinan," katanya. (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin/Irvan Maulana)

Tonton videonya:

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved