Doa Harian
DOA NAIK KENDARAAN, Dicontohkan Rasulullah, Minta Selamat dari Kecelakaan Maut Seperti di Sumedang
Subhanalladzi sakkhoro lana hadza. Bacaan doa naik kendaraan, memohon kepada Allah SWT selamat dari kecelakaan maut, seperti kecelakaan di Sumedang.
TRIBUNJABAR.ID - Adakah doa naik kendaraan yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW agar terhindar dari kecelakaan maut seperti yang terjadi di Sumedang?
Dalam Islam, doa harian untuk semua aktivitas telah dicontohkan doanya, termasuk doa naik kendaraan agar kendaraan yang ditumpangi dapat dikendalikan dan penumpangnya selamat.
Menjadi pelajaran penting bahwa kecelakaan maut di Wado Sumedang tak dapat dihindarkan dan sudah menjadi ketentuan Allah SWT.
Dalam kecelakaan maut sebuah bus berisi puluhan penumpang terjun ke jurang di jalur Wado, Sumedang, mengakibatkan 27 orang tewas. Sedangkan puluhan penumpang lainnya hanya mengalami luka ringan dan selamat.
Mereka adalah rombongan sebuah sekolah di Subang yang habis melakukan ziarah di Tasikmalaya.
Kematian dan kehidupan seseorang ada di tangan Allah SWT. Maka, dianjurkan setiap manusia untuk berdoa agar Allah SWT memberikan keselamatan atau pertolongan dalam setiap peristiwa termasuk dalam peristiwa kecelakaan maut.
Baca juga: Panjatkan Doa saat Terjadi Gempa, Memohon Perlindungan dan Pertolongan
Baca juga: Niat dan Doa Salat Tahajud, Serta Delapan Keutamaan yang Didapat Termasuk Kunci Masuk Surga
Saat bepergian termasuk menaiki kendaraan, kita dapat memanjatkan doa naik kendaraan termasuk saat naik pesawat.
Sebagai ikhtiar, membaca doa naik kendaan jangan dilewatkan setiap hendak mengunakan atau menumpang kendaraan, baik sepeda motor, mobil, naik bus, naik pesawat dan transportasi lainnya, guna memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT
Berikut ini tribunjabar.id rangkum bacaan doa harian, doa naik kendaraan dalam bahasa Arab, latin serta artinya.
Doa Naik Kendaraan
اللهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antas shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
"Maha suci Allah yang telah menundukkan (kendaraan) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali."