Gempa Bumi
Gejala Alam Tak Lazim Bisa Jadi Pertanda Akan Ada Gempa Bumi? Ini Penjelasan Ahli
Kemunculan gejala alam tak lazim masih kerap dikaitkan dengan akan adanya atau terjadinya gempa bumi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, namun sejumlah nagera termasuk di Indonesia, masih ada yang percaya bahwa gempa bisa saja prediksi dengan adanya gejala alam.
Bukan gejala alam biasa tapi gejala alam yang tak lazim.
Semisal munculnya hewan-hewan aneh atau munculnya hewan yang biasanya tak menampakkan diri pada manusia.
Baca juga: TEPAT 10 tahun Lalu Reaktor Nuklir PLTN Fukushima Bocor Akibat Gempa. Ini di Luar Prediksi Ilmuwan
Seperti beberapa waktu lalu sempat ramai, dimana masyarakat di Solo dan Klaten mengagetkan dengan kemunculan cacing-cacing keluar dari dalam tanah.
Fenomena ini juga dikait-kaitkan dengan fenomena alam, seperti gempa bumi.
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bumi bukan tanpa dasar.

"Sebab, sejumlah gempa merusak di dunia, di antaranya juga diawali dengan gejala alamiah yakni kemunculan cacing tanah secara massal," ujar Daryono dalam siaran pers, Minggu (19/4/2020).
Daryono menjelaskan di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi pada tahun 1999.
Gempa bumi Haicheng di China pada tahun 1975 juga ditemukan fenomena yang sama, tiga hari sebelum peristiwa gempa itu terjadi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Gempa dan Tsunami Mengguncang Jepang 11 Maret 2011, Sebabkan Bencana Nuklir
"Beberapa sumber pustaka lain banyak yang mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang terjadinya peristiwa gempa," sambung Daryono.
Daryono menjelaskan menurut Grant dan Conlan, kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang terjadinya gempa bumi terkait dengan adanya anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah.
Dalam sebuah penelitian, lanjut Daryono, turut mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan.
Menurut sumber pustaka Ikeya yang diterbitkan tahun 1996, menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang terdapat cacing tanah.
Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini dengan cara keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan.
Baca juga: Warga Sumedang Diminta Waspadai Ancaman Gempa Bumi dari Sesar Baribis
Parameter lain tanda gempa bumi