Gempa Bumi

Kenali Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Indonesia, Ini yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Menko Kemaritiman menyinggung potensi gempa megathrust di Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa.

istimewa
gempa bumi (ilustrasi) 

2. Selatan Jawa ada 3 segmen.

3. Selatan Bali hingga Sumba 1 segmen.

4. Utara Sulawesi 1 segmen.

5. Laut Maluku 1 segmen.

6. Utara Papua 1 segmen.

"Khususnya wilayah selatan Jawa, keberadaan zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia merupakan generator gempa kuat sehingga wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami," jelas Daryono.

Baca juga: Mantan Pelatih Nasional Voli Putra Samsul Jais: Semoga Aprilia Bahagia dengan Capaiannya Sekarang

Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya Pulau Jawa diguncang gempa.

Berdasarkan data, gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 7,0 di Jawa terjadi pada tahun:

  1. Tahun 1840
  2. Tahun 1859
  3. Tahun 1863
  4. Tahun 1867
  5. Tahun 1871
  6. Tahun 1896
  7. Tahun 1903
  8. Tahun 1921
  9. Tahun 1923
  10. Tahun 1937
  11. Tahun 1945
  12. Tahun 1958
  13. Tahun 1962
  14. Tahun 1967
  15. Tahun 1979
  16. Tahun 1980
  17. Tahun 1981
  18. Tahun 1994
  19. Tahun 2006

Sementara itu, tsunami Selatan Jawa juga pernah terjadi pada tahun 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006.

"Ini menunjukkan bahwa informasi potensi bahaya gempa megathrust yang disampaikan para ahli adalah benar," ujar Daryono.

Saran untuk masyarakat

Dia mengingatkan, besarnya magnitudo gempa yang disampaikan para pakar adalah potensi bukan prediksi.

Sehingga kapan terjadinya gempa, tidak ada satu orang pun yang tahu. Dikarenakan setiap gempa dan tsunami tidak memiliki kepastian kapan terjadinya, maka diimbau agar masyarakat melakukan beberapa upaya untuk mengurangi risiko terjadinya bencana, baik secara fisik maupun non-fisik.

Baca juga: Pendaki Gunung di Jabar Diminta Koordinasi dengan Kantor SAR Bandung Sebelum Mendaki , Ini Alasannya

"Untuk itu dalam ketidakpastian kapan terjadinya, kita semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural yang nyata dengan cara membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman dari tsunami, serta membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami," paparnya.

Selain itu, semua informasi terkait potensi gempa dan tsunami harus direspons dengan langkah nyata dengan memperkuat upaya mitigasi bencana.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved