Mantan Pelatih Nasional Voli Putra Samsul Jais: Semoga Aprilia Bahagia dengan Capaiannya Sekarang

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Mantan pelatih bola voli nasional dan pelatih klub Proliga, Samsul Jais, berharap Aprilia Santini Manganang (28) bahagia dengan apa yang ia capai sekarang.

Aprilia, mantan atlit voli putri nasional itu, kini dinyatakan sebagai laki-laki setelah menjalani bedah korektif.

“Apa yang dicapai Aprilia sekarang (jadi laki-laki) adalah saat-saat yang ia tunggu. Semoga Aprilia bahagia,” ujar Samsul Jais kepada Tribun Jabar di Gelanggang Galuh Taruna (GGT) Ciamis, Rabu (10/3).

Baca juga: Perjuangan Aprilia Manganang, Main Voli Pertama Dibayar Mie Instan dan Telur, Begini Kisahnya

Baca juga: Foto Masa Lalu Aprilia Manganang Sebagai Atlet Voli, Kerap Diprotes Lawan karena Fisiknya Mirip Pria

Sebagai atlet bola voli putri, menurut Samsul, Aprilia sudah ikut mengharumkan nama bangsa, yakni bermain di SEA Games, selain PON dan Proliga.

“Ia selalu lolos feminim test sehingga bisa main di SEA Games, PON, atau proliga. Tentu apa yang dicapai Aprilia sekarang adalah saat-saat yang paling ia tunggu-tunggu. Dan sekarang ia menjadi anggota TNI AD, tentu juga sangat membahagiakan bagi Aprilia," katanya.

Menurut Samsul, sebagai pelatih nasional bola voli, ia sering bertemu dengan Aprilia, terutama saat pelatnas di Sentul.

“Kami bersama di satu mes. Tapi saya belum pernah menangani langsung Aprilia. Ia, kan, atlet putri, sedangkan saya pelatih putra,” ujar mantan pelatih nasional dan mantan pemain bola voli nasional asal Kawali, Ciamis, tersebut.

Apakah nanti Aprilia akan kembali ke dunia bola voli, menjadi pelatih misalnya, atau konsentrasi penuh berkarier sebagai anggota TNI AD, menurut Samsul Jais, merupakan pilihan sepenuhnya hak Aprilia.

"Dan semoga Aprilia selalu bahagia dengan pilihannya tersebut," katanya.

Pada laga babak kualifikasi Rabu (10/3) siang Tim Voli Putra Ciamis berhadapan Tim Voli Putra Tasikmalaya.

Tim Voli Putra Ciamis menang 3 set langsung (3-0) atas Tim Voli Putra Tasikmalaya.

“Menangani tim voli tingkat daerah tentu penuh tantangan, beda dengan melatih tim nasional yang pemainnya merupakan para pemain terbaik dari berbagai daerah."

"Melahirkan pemain terbaik dari daerah bukanlah suatu hal yang gampang. Saya ini dulu berasal dari klub voli dari kampung, dari Kawali,” katanya. (*)