Warga Tak Bisa Singkirkan Tanah Longsor yang Tutup Jalan di Bangbayang Sumedang, Perlu Alat Berat
Sejumlah warga di Desa Bangbayang, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, terisolasi.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sejumlah warga di Desa Bangbayang, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, terisolasi.
Mereka tak mendapat akses keluar setelah jalan penghubung di daerah tersebut tertutup material longsor tebing setinggi 35 meter dan panjang delapan meter.
Longsor terjadi pada Senin (7/3/2021) sore setelah turun hujan deras.
Hingga Selasa (8/3/2021), warga setempat dan petugas masih berupaya menyingkirkan material longsor tersebut.
"Longsor terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Itu longsor tebing dengan ketinggian sekitar 35 meter dan panjang delapan meter. Sedangkan jalan yang tertutup material sepanjang 50 meter," ujar Kepala Desa Bangbayang, Umar, saat dihubungi, Selasa (8/3/2021).
Umar mengatakan, sejak longsor tersebut menutup jalan, warga setempat langsung menyingkirkan material. Namun material begitu banyak, maka tak bisa selesai dalam sehari.
Baca juga: Kasus Penembakan Laskar FPI, Direktur Pusham UII: Ada Prasyarat yang Sulit Dibawa ke Pengadilan HAM
Baca juga: KRONOLOGI Suami Tega Tembak Istrinya Sendiri di Lampung, Tak Terima karena Minta Cerai
"Kalau tidak ada bantuan alat berat diperkirakan bisa sampai dua hari akses baru terbuka," katanya.
Material longsoran, kata Umar, menimbun badan jalan sehingga akses jalan tertutup. Beruntung saat kejadian tidak sampai menelan korban karena tidak ada kendaraan atau orang yang melintas.
Umar mengatakan, untuk menyingkirkan timbunan tanah di badan jalan itu pihak desa bersama warga dan petugas gabungan menyingkirkan material longsoran dengan alat seadanya.
Namun karena material longsoran cukup tebal, pengerjaannya tidak berjalan optimal.
Akibatnya, hingga Selasa malam, dikabarkan akses jalan tersebut belum bisa dilintasi kendaraan.
"Kami kesulitan mengeruk timbunan tanah, padahal sekitar 120 warga bersama unsur TNI dan Polri telah bekerja melalukan pembersihan," ucapnya.
Menurutnya, perlu alat berat untuk menyingkirkan material longsoran itu karena material longsoran sulit dikeruk jika hanya menggunakan dengan alat manual.
Baca juga: Pelempar Sampah ke Mulut Kuda Nil Tak Bisa Tidur, Langsung Balik ke Bogor untuk Minta Maaf
Baca juga: Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur Terjadi di Karawang, Terbongkar karena Tepergok Pembantu
"Jika material longsor belum bisa disingkirkan dipastikan warga Bangbayang akan terisolir. Iya, sampai sekarang juga masih terisolir," kata Umar.