Mangkrak dan Kualitasnya Buruk, Warga Minta Proyek Jembatan di Pangandaran Segera Dituntaskan
Mangkraknya proyek pembangunan jalan dan jembatan penghubung wilayah Desa Babakan sampai Pantai Timur
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Mangkraknya proyek pembangunan jalan dan jembatan penghubung wilayah Desa Babakan sampai Pantai Timur di Cikidang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi sorotan warga sekitar.
Pasalnya, warga khawatir dinding oprit atau tembok penahan jalan yang posisinya tegak lurus, berada sebelum jembatan tersebut terjadi ambrol lagi.
Ketua RW 06 Dusun Karanggendang, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Ade Suryana mengatakan, mengenai proyek bangunan jembatan Cikidang ini, ia mewakili warga sekitar memohon pada pihak DPUTRPRKP dan para anggota DPRD Komisi III Pangandaran agar segera dituntaskan.
"Agar dapat memfasilitasi kami, selaku warga yang terkena dampak dan rasa kekhawatiran tentang adanya kontruksi bangunan," ujar Ade saat ditemui Tribunjabar.id di lokasi, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: 6 Pemain Keluar Cuma 1 Masuk, Kenapa Persib Bandung Tidak Jor-joran Beli Pemain? Ini Kata Robert
Ade mengaku, ada beberapa kerugian dari dampak pengerjaan proyek jembatan ini di antaranya seperti, ia memiliki kolam ikan, dan kolam tersebut tidak bisa produksi lagi.
"Awalnya sangat produktif, dan biasa menyambung hidup keluarga sehari harinya, namun setelah ada proyek ini justru tidak produktif lagi karena terganggu oleh aktivitas proyek," ucapnya.
Selain itu bisa dilihat sendiri, perumahan milik warga banyak yang retak akibat dari getaran saat proyek beraktivitas.
"Untuk itu, saya berharap ada solusi untuk warga setempat," ucap ia.
Ade menambahkan, bentuk kekhawatiran warga sekitar karena dilandasi pengalaman kemarin sewaktu tembok dinding oprit ambrol.
Baca juga: Warga Tak Bisa Singkirkan Tanah Longsor yang Tutup Jalan di Bangbayang Sumedang, Perlu Alat Berat
"Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali, dan kami selaku warga sini tahu persis kondisi bangunannya," katanya.
Jujur saja, lanjut Ade, ia kurang puas dengan pembangunan jembatan tersebut terutama pada dinding opritnya.
"Jelas timbul rasa khawatir pada kami, terutama yang memiliki rumah dekat tembok ini," ujarnya.
Ade memaparkan, ia melihat pasangan adukannya saja tidak sesuai dengan adukan resmi (standar).
Ditambah posisi konstruksi tembok dinding oprit yang tegak lurus (vertikal) membuat khawatir karena tidak memiliki kekuatan untuk menahan beban.
"Agar aman dan nyaman, Kami bersama warga sekitar berharap ada pembangunan lagi dengan teknis berbeda, yang tujuannya agar lebih kuat dan kokoh," ujarnya.
Sementara Kabid Binamarga DPUTRPRKP Pangandaran, Nanang Heryanto mengatakan, pihaknya menanggapi semua keluhan yang disampaikan warga.
Baca juga: Aprilia Manganang Eks Atlet Voli Putri Dipastikan Laki-laki, KSAD Andika Perkasa Ungkap Kronologinya
"Kita nanti sampaikan, terutama mengenai penahan tembok yang di khawatirkan warga," ujar Nanang.
Nanang memaparkan, proyek pembangunan ini harus dilelang ulang dan anggarannya juga harus dianggarkan kembali.
"Semoga apa yang disampaikan warga dapat terealisasi, sebab kami hanya sebatas menampung dan mengusulkan saja," ucapnya.