Musala Berlapis Emas di Subang
Musala Berlapis Emas dan Berlian di Subang Viral, Material Didatangkan dari Luar, Habiskan Rp 11 M
Dana sebanyak Rp 11 miliar dihabiskan untuk membangun Musholla Darul Iman Attauhid berlapis emas dan berlian di Subang.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Irvan Maulana
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Dana sebanyak Rp 11 miliar dihabiskan untuk membangun Musholla Darul Iman Attauhid berlapis emas dan berlian di Subang.
Musala ini sempat viral beberapa waktu lalu.
Haji Sughandi sang pemilik musala tersebut mengatakan, waktu yang diperlukan untuk membangunnya selama dua tahun.
"Materialnya saya datangkan khusus dari luar. Ini marmernya juga dipesan khusus di Tulung Agung," ujar Sughandi ketika ditemui di musala miliknya Kampung Karokrok, Patokbeusi, Subang, Senin (8/3/2021).
Sughandi mengatakan, lapisan ornamen bintang di bagian plafon musala tersebut juga dilapisi emas.
"Yang di lantai itu juga emas batangan asli," ucapnya.
Musala tersebut dibangun oleh 60 orang pekerja.
Baca juga: Persib Bandung Gabung Grup D di Piala Menpora 2021, Tak Main di GBLA Meski Kota Bandung Tuan Rumah
Baca juga: Tel-U Berjaya di Anugerah Innovillage 2020, Juara di Empat dari Lima Kategori

Sughandi menjelaskan, selain diberi honor harian, para pekerja bangunan tersebut juga diberi hadiah lain.
"Setelah selesai pembangunan, saya belikan mereka semua sepeda motor Honda Revo satu orang satu sepeda motor," katanya.
Baca juga: Kaesang Pangarep Lakukan Ini Saat Dimaki, Ingin Putuskan Felicia Tissue pada Pertengahan Januari
Baca juga: Serda Winnie, Satu-satunya Wanita Tionghoa di Prasis Dikmaba, Merasa Senang Selama Pendidikan
Mengenai keistimewaan musala tersebut, Sughandi mengatakan, sebenarnya tak ada keistimewaan khusus.
"Semua tergantung kita niatnya. Yang jelas musala itu tempat orang beribadah, untuk bersalawat, untuk bertafakur," ucapnya.

Sughandi merupakan seorang tokoh di kampung tersebut. Ia juga pendiri Yayasan Asmaan yang bergerak di bidang pengobatan tradisional untuk penderita gangguan jiwa.
Sughandi mengatakan kekayaan tersebut sebagian besar ia peroleh dari warisan keluarganya. (*)