Klaster Ponpes Kembali Muncul di Indramayu, Ada Dua Klaster Sekaligus, Akses Ditutup Sementara
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, ada dua klaster ponpes sekaligus yang muncul.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Klaster pondok pesantren (Ponpes) kembali muncul di Kabupaten Indramayu.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, ada dua klaster ponpes sekaligus yang muncul.
Yakni, Klaster Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang.
"Ini memang menjadi suatu hal yang mengejutkan bagi kita karena memang ini kejadiannya terjadi saat berlakunya PPKM Mikro tahap kedua," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Jumat (5/3/2021).
Deden Bonni Koswara menjelaskan, di Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dari sebanyak 111 sampel yang diperiksa, sebanyak 72 orang di antaranya positif corona.
Sedangkan di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, dari sebanyak 135 sampel yang diperiksa, ada sebanyak 32 orang positif Covid-19.
Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu terdiri dari santri dan pengurus pondok pesantren.
Baca juga: Terungkap Ada 34 Ketua DPC Hadiri KLB Partai Demokrat di Medan, AHY Sebut Mereka Sudah Di-Plt kan
Dalam hal ini, Satgas Covid-19 segera melakukan upaya agar penyebaran virus tidak semakin menyebar.
Di antaranya dengan menutup sementara akses kegiatan pondok pesantren dengan lingkungan luar.
Termasuk memisahkan antara santri yang positif dan santri yang negatif Covid-19.
"Kita juga berikan arahan cara isolasi mandiri yang benar," ujar dia.
Penyemprotan cairan disinfektan pun, disampaikan Deden Bonni Koswara terus dilakukan di seluruh areal pondok pesantren untuk meminimalisir risiko penyebaran.
Baca juga: Ratusan Maskara Akan Dikerahkan untuk Bantu Vaksinasi Covid-19 di Desa-desa di Jawa Barat
Bagi santri yang memiliki gejala, mereka langsung dirujuk ke rumah sakit.
"Apabila dia tanpa gejala atau OTG kita asramakan khusus, kita siapkan ruangan di lantai dua pondok pesantren untuk positif kemudian santri yang negatif Covid-19 semuanya di lantai satu," ujar dia.