SIAPA Darmizal, Tokoh Senior Demokrat yang Dipecat Karena Diduga Terlibat Upaya Kudeta Partai

Sebelumnya santer terdengar isu rencana kudeta yang dilakukan kader partai pada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Editor: Ravianto
handout
HM Darmizal, tokoh senior Partai Demokrat. Darmizal masuk rombongan kader yang dipecat Partai Demokrat karena dianggap akan mengkudeta. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - DPP Partai Demokrat akhirnya memecat tujuh orang kadernya yang dianggap membangkang dan merencanakan kudeta terhadap pengurusnya sekarang.

Mereka yang menjadi korban atas aksi pemecatan kader Partai Demokrat itu adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.

Selain keenam orang di atas, DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie.

Nama mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal, menggaung usai diberhentikan secara tetap dan dipecat dari Partai Demokrat secara tidak hormat.

Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis, dalam rilis menyebut pemberhentian tersebut terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Sebelumnya santer terdengar isu rencana kudeta yang dilakukan kader partai pada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Diketahui, Darmizal sebelumnya sempat mengkritik kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

Dikutip dari Kompas.com, Darmizal menilai AHY pencitraan dan suka playing victim.

Karena itu, menurut Darmizal, wajar apabila sebagian kader Demokrat ingin menggelar KLB untuk menurunkan AHY dari kursi ketua umum partai.

"Playing victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru yang lupa akan sejarah partai," kata Darmizal, Selasa (9/2/2021).

Darmizal mengaku khawatir jika kepempininan AHY diteruskan.

Pasalnya, Darmizal menganggap AHY bisa membuat Demokrat dihukum sistem demokrasi di Indonesia.

Ia khawatir nantinya kepemimpinan AHY akan berdampak pada Pemilu 2024, yang dinilainya bisa menjadi ajang terakhir yang diikuti Demokrat.

"Bayangkan saja, banyak kader bahkan pendiri yang kecewa dengan Partai Demokrat."

"Juga masyarakat umum yang dulu mengidolakan Partai Demokrat sebagai pilihan terbaiknya saat pesta demokrasi, utamanya pada pemilu tahun 2009," beber Darmizal, dilansir Tribunnews.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved