Menpan RB Sebut Command Center Sumedang Lebih Canggih dari Milik Bandung dan Bogor, Ini Alasannya
Kecanggihan Command Center tersebut, kata Tjahyo, karena dari mulai data penduduk hingga data kemiskinan ada di dalam sistem tersebut.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo menilai Command Center milik Pemkab Sumedang lebih canggih jika dibandingkan dengan dari daerah lain.
Tjahjo pun mengapresiasi atas hadirnya Command Center sebagai solusi dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang menuntut segalanya dilaksanakan serba cepat.
"Tidak semua daerah mempunyai Command Center. Saya dulu pertama kali lihat (Command Center) di Bandung dan di Bogor. Di Sumedang ini lebih canggih," ujarnya saat meresmikan Command Center di Kompleks IPP Kabupaten Sumedang, Rabu (23/2/2021).
Kecanggihan Command Center tersebut, kata Tjahyo, karena dari mulai data penduduk, data desa, masalah stunting, angka kemiskinan dan rumah kumuh juga ada di dalam sistem tersebut.
"Ini yang di inginnkan Pak Jokowi yakni satu data untuk semua," kata Tjahyo.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, kehadiran Command Center ini adalah salah satu bentuk percepatan transformasi digital di Kabupaten Sumedang yang tidak hanya menyajikan data secara digital tetapi juga menjadi informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan pimpinan.
"Jadi data-data ini menjadi bahan bagi saya selaku pimpinan untuk mengambil kebijakan berdasarkan fakta, knowledge, insight, dan wisdom. Ini yang kita kembangkan di Command Center," kata Dony.
Baca juga: Suasana Haru Mewarnai Kepulangan Ratusan Santri Ponpes Kota Tasik yang Sembuh dari Covid-19
Ia mengatakab, berbagai aplikasi yang menyangkut pelayanan publik dan pemerintahan sudah terintegrasi di Command Center, mulai dari e-Office, e-Sakip, Markonah, Mauneh, Maijah, Mauti, Amari, Tahu Sumedang, dan Sitabah.
"Aplikasi yang terakhir ini yakni Sitabah atau Sistem Informasi Tanggap Bencana Musibah telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak saat penanganan longsor di Cimanggung. Karena semua donasi dikelola dengan baik, transparan dan akuntabel serta bisa diakses langsung oleh umum. Termasuk data-data korban disajikan lengkap by name by addres," ucapnya.
Dony mengatakan, pemanfaatan teknologi informasi adalah modal utama mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan yang efektif bagi masyarakat.
"Di samping dukungan dari berbagai pihak, tentunya perlu percepatan dalam perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia pun telah menggandeng pihak swasta dalam penerapan teknologi informasi berbasis konsep Smart City tersebut.
Baca juga: Pertama Kali Tinggal di Rumah Sendiri? Berikut 5 Jasa yang Diperlukan setelah Berumah Tangga