Terdampak Pembangunan Waduk, Uang Ganti Rugi Dibeli Sawah Oleh Warga, Ada yang Kompak Beli Kendaraan
Warga yang terdampak pembangunan waduk di Kuningan ada yang membeli sawah dari uang ganti rugi tapi ada yang kompak beli kendaraan
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Perolehan biaya atau uang ganti rugi akibat pembangunan waduk Kuningan yang dirasakan warga Desa Tanjungkerta Kecamatan Karangkancana, jauh berbeda dengan warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum.
Demikian hal itu dikatakan Iwan Kepala Desa Tanjungkerta, Kecamatan Karangkancana kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Pasien Rumah Sakit di Karawang Kabur Gara-gara Ruangan Terendam Banjir Setinggi Dada
Baca juga: Warga Tuban Jawa Timur Ramai-ramai Beli Mobil Baru, Bos Pertamina Rosneft Malah Prihatin
Iwan menyebut perbedaan itu akibat ada sebanyak 40 unit rumah warga terkena gusuran pembangunan Waduk Kuningan bukan sepenuhnya dirasakan warga desa alias akibat adanya bedol desa.
"Warga kami sekaligus penerimaan biaya ganti untung, rata - rata membeli lahan perkebunan dan sawah. Ini jauh dengan kegembiraan warga desa tetangga yang kompak beli kendaraan," ujarnya.
Baca juga: Pembakaran Sampah Terjadi di TPA Cibeureum Sumedang, Harusnya Tak Boleh Tapi Dibiarkan Saja
Baca juga: RESMI Persib Bandung Bawa Pulang Achmad Jufriyanto untuk Gantikan Fabiano Beltrame
Iwan mengaku bahwa pemberesan biaya ganti untung itu terjadi jauh sebelum warga tetangga desa yang belum lama menerima biaya tersebut.
"Warga kami menerima biaya ganti untung itu pada tahun 2020 lalu. Dan mereka (warga terdampak) sudah menempati rumah yang disediakan pemerintah di lahan desa.
Baca juga: Proses Tes DNA Anak Siti Jainah yang Ngaku Melahirkan Tanpa Hamil, Beda Pernyataan dengan Fakta KUA
Baca juga: Siapa Mbah Diseh, Nenek yang Mendadak Viral di Media Sosial, Videonya Sudah Ditonton 14 Juta Kali
Mereka menempati rumah itu sebagai hak guna pakai saja dan mereka mayoritas petani desa," ujarnya.
Luas lahan yang kena gusuran, kata Iwan dari sebanyak 40 rumah warga itu persis berada dalam satu RT.
Baca juga: Sumedang Targetkan Sistem Merit Raih Predikat ‘Sangat Baik’
"Iya ada satu RT kita pindahKAN dan sudah beres semua," ujarnya.
Diketahui warga desa setempat membeli tanah atau lahan pertanian.
Baca juga: Desa Miliarder di Tuban Kini Ramai Didatangi Sales, Jualan Apa Saja Mereka?
Iwan mengaku, kebiasaan warga lebih semangat dalam megolah lahan persawahan baru.
"Di desa kita, warga terdampak punya sawah dan mereka rajin megolahnya," ujarnya.
Gempa Bumi dan Tsunami di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Panduan Penanganan Evakuasi Dari BMKG |
![]() |
---|
Oknum Polisi Bunuh 2 Perempuan yang Berkawan Dekat, Diduga Dihabisi dalam Waktu Bersamaan |
![]() |
---|
Gempa Bumi Mengguncang, Sedang Di Gedung Tinggi, Pilih Turun Atau Berlindung di Ruangan? Ini Tipsnya |
![]() |
---|
Selain Banjir, Jakarta Simpan Ancaman Dahsyatnya Gempa 9 SR yang Bisa Diakibatkan Sunda Megathrust |
![]() |
---|
Ayah Meninggal, Ibu Pergi Usai Menikah Lagi, Anak SMA Ini Asuh Sang Adik Dengan Kondisi Rumah Ambruk |
![]() |
---|